Denpasar (antara Bali) - Tingkat pengangguran di daerah parwisata Bali relatif rendah, namun kemampuan daya serap tenaga kerja masih relatif terbatas, sebagai dampak dari perlambatan perekonomian Bali pada periode berjalan tahun 2015.

"Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) triwulan II 2015 yang dilakukan di daerah ini menunjukkan penurunan penggunaan tenaga kerja dibandingkan triwulan sebelumnya," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Dewi Setyowati di Denpasar Rabu.

Ia dalam laporan kajian ekonomi dan keuangan regional Provinsi Bali menyebutkan pertumbuhan ekonomi melambat, berpengaruh terhadap jumlah tenaga kerja penuh (full time) di Bali menurun dari 1,8 juta orang Februari 2014 menjadi 1,7 juta orang pada Februari 2015.

Berdasarkan sektornya, penurunan penggunaan tenaga kerja terutama terjadi pada sektor Perdagangan, Hotel dan Restaurant (PHR), yang terjadi sebagai dampak perlambatan perekonomian Bali pada periode berjalan.

Dalam laporan itu juga disebutkan untuk perkiraan penggunaan tenaga kerja triwulan III 2015 yang masih berjalan, hasil survei menunjukkan belum terjadi perbaikan optimil pelaku usaha, sehingga nilai perkiraan penggunakan tenaga kerja masih dibawah nol.

Penurunan perkiraan penggunaan tenaga kerja pada triwulan mendatang terjadi pada hampir seluruh komponen perekonomian, kecuali sektor PHR dan sektor bangunan yang selama ini menggarap proyek-proyek pembangunan yang dibiayai pemerintah. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015