Jakarta (Antara Bali) - Wakil Presiden Jusuf Kalla menggelar rapat guna membahas kelistrikan di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa.

Berdasarkan pantauan Antara, hingga sekitar pukul 10.30 WIB rapat itu dihadiri sejumlah pejabat antara lain Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani.

Sebagaimana diketahui, program megaproyek pembangkit listrik berkapasitas total 35.000 MW merupakan salah satu dari program andalan Pemerintah Jokowi dan Jusuf Kalla.

Kementerian ESDM telah menetapkan 109 proyek dalam program tersebut dengan rincian daya total mencapai 36.585 MW, terdiri atas 74 proyek berkapasitas 25.904 MW yang dikerjakan pengembang listrik swasta (independent power producers/IPP) dan sisa 35 proyek berdaya 10.681 MW dikerjakan PT PLN (Persero).

Ada pun total kebutuhan investasi proyek tersebut diperkirakan mencapai Rp1.127 triliun, terdiri atas Rp512 triliun untuk proyek yang dikerjakan PLN dan Rp615 triliun dikerjakan swasta.

Sebelumnya, Anggota Komisi VII DPR RI Kurtubi menginginkan Pemerintah dapat menyempurnakan mekanisme investasi, sehingga dapat memasukkan lebih banyak investor guna meningkatkan pembangunan kelistrikan nasional yang dibutuhkan di berbagai daerah di Tanah Air.

Sedangkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said kembali mengatakan pihaknya optimistis program pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 35.000 MW hingga 2019 tercapai. Menurut Sudirman, pihaknya optimistis atas keberhasilan program tersebut lantaran tahun ini perjanjian jual beli listrik (power purchase agreement/PPA) sebesar 10.000 MW dengan PT PLN (Persero) sudah mulai berjalan. "Kemudian, tahun depan insya Allah 15.000 MW juga tercapai," tambahnya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Muhammad Razi Rahman

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015