Singaraja (Antara Bali) - Salah seorang Dewan Pengawas Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI Ida Bagus Alit Wiratmaja berharap, RRI sebagai lembaga yang independen dan netral hendaknya mampu menerapkan jurnalisme yang damai.
"Artinya, informasi berita yang disiarkan tidak menonjolkan kekerasan atau sadisme yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa," katanya di hadapan karyawan RRI Singaraja di Singaraja, Sabtu.
Ia juga mengingatkan bahwa RRI sebagai media pendidikan, hiburan, perekat dan pelestari budaya, hendaknya mampu memberikan informasi yang menyejukkan kepada masyarakat.
Di era persaingan yang semakin ketat antarmedia masa dewasa ini, katanya, RRI agar terus mencari terobosan dan inovasi-inovasi baru dalam program siarannya, sehingga tetap dicintai, digemari dan bermakna untuk masyarakat.
Ida Bagus Alit Wiratmaja juga mengemukakan, dengan pradigma baru ini, dengan siaran berjaringan secara nasional, maka kini tidak ada lagi kesan bahwa RRI adalah radio orang tua maupun radio zaman dulu.
"Silahkan buat lagi program siaran yang menyentuh masyarakat, siaran yang benar-benar diinginkan oleh rakyat, seperti siaran dari desa-kedesa, siaran budaya, siaran masuk sekolah, maupun siaran masuk kampus," ujar mantan Direktur Pengembangan Usaha Perum LKBN ANTARA ini.
LPP RRI, katanya, sesuai dengan visi yang diemban "menjadikan RRI sebagai radio berjaringan terluas pembangun karakter bangsa dan berkelas dunia", maka yang harus terpenuhi adalah sumber daya manusia yang berkualitas serta peralatan yang memadai.
Untuk memenuhi kebutuhan pendengar, terutama daerah-daerah yang tidak terjangkau siaran, RRI terus membangun studio produksi di sejumlah daerah terpencail, termasuk daerah perbatasan yang kini jumlahnya sudah mencapai 14 stasiun.
Alit yang didampingi Kepala RRI Denpasar Minaryo dan Kepala RRI Singaraja I Gusti Agung Made Suamba mengatakan, RRI dengan berbagai terobosan yang dilakukan jajaran direksi akan tetap menjadi radio publik yang dicintai masyarakat dan menjadi radio yang bermakna bagi rakyat.
Selaku anggota Dewan Pengawas, dia berpesan kepada insan-insan RRI, baik yang pegawai negeri sipil maupun yang non-PNS untuk meningkatkan kinerjanya dengan penuh rasa optimistis dengan selalu memupuk rasa kebersamaan dan persaudaraan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010
"Artinya, informasi berita yang disiarkan tidak menonjolkan kekerasan atau sadisme yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa," katanya di hadapan karyawan RRI Singaraja di Singaraja, Sabtu.
Ia juga mengingatkan bahwa RRI sebagai media pendidikan, hiburan, perekat dan pelestari budaya, hendaknya mampu memberikan informasi yang menyejukkan kepada masyarakat.
Di era persaingan yang semakin ketat antarmedia masa dewasa ini, katanya, RRI agar terus mencari terobosan dan inovasi-inovasi baru dalam program siarannya, sehingga tetap dicintai, digemari dan bermakna untuk masyarakat.
Ida Bagus Alit Wiratmaja juga mengemukakan, dengan pradigma baru ini, dengan siaran berjaringan secara nasional, maka kini tidak ada lagi kesan bahwa RRI adalah radio orang tua maupun radio zaman dulu.
"Silahkan buat lagi program siaran yang menyentuh masyarakat, siaran yang benar-benar diinginkan oleh rakyat, seperti siaran dari desa-kedesa, siaran budaya, siaran masuk sekolah, maupun siaran masuk kampus," ujar mantan Direktur Pengembangan Usaha Perum LKBN ANTARA ini.
LPP RRI, katanya, sesuai dengan visi yang diemban "menjadikan RRI sebagai radio berjaringan terluas pembangun karakter bangsa dan berkelas dunia", maka yang harus terpenuhi adalah sumber daya manusia yang berkualitas serta peralatan yang memadai.
Untuk memenuhi kebutuhan pendengar, terutama daerah-daerah yang tidak terjangkau siaran, RRI terus membangun studio produksi di sejumlah daerah terpencail, termasuk daerah perbatasan yang kini jumlahnya sudah mencapai 14 stasiun.
Alit yang didampingi Kepala RRI Denpasar Minaryo dan Kepala RRI Singaraja I Gusti Agung Made Suamba mengatakan, RRI dengan berbagai terobosan yang dilakukan jajaran direksi akan tetap menjadi radio publik yang dicintai masyarakat dan menjadi radio yang bermakna bagi rakyat.
Selaku anggota Dewan Pengawas, dia berpesan kepada insan-insan RRI, baik yang pegawai negeri sipil maupun yang non-PNS untuk meningkatkan kinerjanya dengan penuh rasa optimistis dengan selalu memupuk rasa kebersamaan dan persaudaraan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010