Depok (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo meminta dilakukannya perubahan sistem pengadaan alat utama sistem senjata (Alustsista) antara lain dengan mendorong keterlibatan aktif industri dalam negeri pada modernisasi persenjataan.
"Sistem pengadaan alutsista harus diubah, ini momentum. Tidak boleh lagi hanya membeli senjata tetapi juga bergeser ke modernisasi sistem persenjataan, industri pertahanan kita harus terlibat mulai dari rancang bangun, produksi, operasional, latihan pemerlihataan hingga pemunahan alutsista yang sudah tua," kata Presiden usai menghadiri peringatan hari jadi Polri ke-69 di Markas Komando Korps Brigade Mobil Kelapa Dua, Depok, Rabu.
Presiden menegaskan dimasa mendatang pengadaan alat utama sistem senjata harus diarahkan pada kemandirian industri pertahanan dalam negeri.
"Dan yang paling utama pengadaan alutsista harus diarahkan kepada kemandirian industri pertahanan agar kita bisa sepenuhnya mengendalikan kesiapan alutsista," tegasnya.
Kepala Negara menambahkan, "saya juga ingin TNI memperkuat sistem nol kecelakaan untuk penggunaan alutsista TNI. Pesawat tempur, angkut, kapal perang, kapal selam hingga helikopter serta prajurit TNI yang menggunakannya harus berada dalam kesiapan operasional yang tinggi."
Dalam kesempatan itu Kepala negara juga menyampaikan duka cita yang mendalam atas korban kecelakaan pesawat Hercules C-130 milik TNI Angkatan Udara di Medan, Sumut dan mengharapkan keluarga yang ditinggalkan agar tetap tabah dan sabar.
"Akhir kata mari kita berdoa agar kita dijauhkan dari segala musibah," kata Presiden. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Sistem pengadaan alutsista harus diubah, ini momentum. Tidak boleh lagi hanya membeli senjata tetapi juga bergeser ke modernisasi sistem persenjataan, industri pertahanan kita harus terlibat mulai dari rancang bangun, produksi, operasional, latihan pemerlihataan hingga pemunahan alutsista yang sudah tua," kata Presiden usai menghadiri peringatan hari jadi Polri ke-69 di Markas Komando Korps Brigade Mobil Kelapa Dua, Depok, Rabu.
Presiden menegaskan dimasa mendatang pengadaan alat utama sistem senjata harus diarahkan pada kemandirian industri pertahanan dalam negeri.
"Dan yang paling utama pengadaan alutsista harus diarahkan kepada kemandirian industri pertahanan agar kita bisa sepenuhnya mengendalikan kesiapan alutsista," tegasnya.
Kepala Negara menambahkan, "saya juga ingin TNI memperkuat sistem nol kecelakaan untuk penggunaan alutsista TNI. Pesawat tempur, angkut, kapal perang, kapal selam hingga helikopter serta prajurit TNI yang menggunakannya harus berada dalam kesiapan operasional yang tinggi."
Dalam kesempatan itu Kepala negara juga menyampaikan duka cita yang mendalam atas korban kecelakaan pesawat Hercules C-130 milik TNI Angkatan Udara di Medan, Sumut dan mengharapkan keluarga yang ditinggalkan agar tetap tabah dan sabar.
"Akhir kata mari kita berdoa agar kita dijauhkan dari segala musibah," kata Presiden. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015