Bangli (Antara Bali) - Alat kedokteran di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangli, Bali, banyak yang mubazir karena tidak dimanfaatkan secara maksimal.
"Alat medis tersebut salah satu diantaranya alat untuk USG dan sejumlah alat lainnya hingga saat ini tidak ada yang mengoperasikannya," kata Kepala Tata Usaha RSUD Bangli Putu Gandawijaya, Selasa.
Ia mengatakan, peralatan yang pengadaannya dilakukan pada tahun 2008 silam itu sebanyak 20 item yang menghabiskan dana sekitar Rp 9 miliar.
Pengadaan alked pada tahun 2008 silam terdiri atas 20 jenis antara lain berupa alat USG (UG 4 dimensi dan USG 3 dimensi).
Selain itu juga ada alat USG yang belum dioperasikan akibat terbatasnya SDM pada bidang itu.
Putu Gandawijaya tidak berani menjelaskan secara rinci terhadap peralatan medis tersebut.
Hal itu berbeda dengan pernyataan Direktur RSUD Bangli dr I Wayan Sudiana, malah membantah jika alked yang dikatakan tanpa ada yang mempergunakannnya.
"Alat tersebut semua terpakai, tidak ada yang tanpa tuannya, siapa bilang mubazir," ujarnya berbeda terbalik dengan Gandawijaya.
Sementara dilain pihak, anggota DPRD Bangli I Wayan Subagan sangat menyayangkan adanya hal ini di RSUD Bangli.
Subagan mengaku, tahu kalau RSUD kekurangan SDM, sehingga ada alat kesehatan dan alat kedokteran sampai tidak dapat dioperasikan.
Dia khawatir kalau barang tersebut sampai rusak tanpa dipakai. Ia mengharapkan kepada pengelola RSUD Bangli agar berupaya mengatasi persoalan tersebut.
"Nah dengan ada nya kejadian seperti ini, seyogyanya Pemkab Bangli kedepannya jika ada formasi lowongan CPNS untuk bidang kedokteran agar melihat situasi dari rumah sakit, agar nantinya bisa dimanfaatkan secara benar,"harap anggota DPRD asal PDIP ini.
Bahkan, kata Subagan, kinerja RSUD Bangli saya nilai buruk karena tidak pernah saya dengar ada pasien yang tidak mengeluh saat berobat di sana. Mereka cenderung berobat ke kabupaten lain karena pelayanan yang kurang maksimal ini.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010