Jakarta (Antara Bali) - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti
menghadap Presiden Joko Widodo, Jokowi, membahas penanganan penangkapan
ikan ilegal (illegal fishing) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin.
"Hanya melaporkan mengenai penanganan illegal fishing di mana ada lebih dari 20 ribu ton ikan disita untuk dilelang," ujar Menteri Susi Pudjiastuti usai bertemu dengan Presiden, Senin.
Selain itu, masalah lain yang juga dibahas dengan Presiden terkait dengan sektor perikanan seperti isu perbudakan dan perpajakan dari hasil tangkap.
Presiden juga membahas bagaimana dapat memajukan industri perikanan di Tanah Air, tambah Susi. "Presiden gemes atas perikanan kita, padahal kita ini kaya tapi kok justru orang lain yang menikmati," tambah Susi.
Susi juga menambahkan bahwa untuk mengatasi illegal fishing diperlukan usaha untuk memberdayakan nelayan kita, seperti yang sudah berjalan baru-baru ini.
"Dengan adanya usaha pemberdayaan nelayan kita, saat ini kita sudah mulai dapat menikmati hasil laut kita," ujar Susi. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Hanya melaporkan mengenai penanganan illegal fishing di mana ada lebih dari 20 ribu ton ikan disita untuk dilelang," ujar Menteri Susi Pudjiastuti usai bertemu dengan Presiden, Senin.
Selain itu, masalah lain yang juga dibahas dengan Presiden terkait dengan sektor perikanan seperti isu perbudakan dan perpajakan dari hasil tangkap.
Presiden juga membahas bagaimana dapat memajukan industri perikanan di Tanah Air, tambah Susi. "Presiden gemes atas perikanan kita, padahal kita ini kaya tapi kok justru orang lain yang menikmati," tambah Susi.
Susi juga menambahkan bahwa untuk mengatasi illegal fishing diperlukan usaha untuk memberdayakan nelayan kita, seperti yang sudah berjalan baru-baru ini.
"Dengan adanya usaha pemberdayaan nelayan kita, saat ini kita sudah mulai dapat menikmati hasil laut kita," ujar Susi. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015