Nusa Dua (Antara Bali) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama dengan Toronto Centre, Kanada, menyepakati kerja sama peningkatan kapasitas, efektivitas dan efisiensi pengawasan lembaga keuangan untuk mendukung stabilitas sistem keuangan serta inklusi keuangan di Indonesia.

"Dalam rangka meningkatkan kemampuan OJK mengawasi industri keuangan kami banyak dibantu oleh berbagai macam pihak terutama untuk meningkatkan keterampilan pejabat OJK karena industri keuangan itu adalah industri yang dinamis, cepat berkembang dan tidak mengenal batas geografis," kata Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D, Hadad di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Selasa.

Penandatanganan nota kesepahaman itu dilaksanakan bersama dengan Presiden Toronto Centre, Babak Abbaszadeh yang disaksikan oleh Pejabat Senior Kedutaan Besar Kanada di Jakarta, Jacob Thoppil dan sejumlah pejabat di OJK.

Lebih lanjut Muliaman menjelaskan bahwa kerja sama yang ditekankan oleh kedua lembaga itu di antaranya meliputi peningkatan kapasitas pengawasan perbankan, pasar modal dan asuransi yang menjadi prioritas kerja sama yang lebih terintegrasi di samping pengawasan dana pensiun dan lembaga keuangan mikro.

Selain kerja sama peningkatan kapasitas pengawasan "prudential" atau prinsip kehati-hatian tersebut, kedua belah pihak sepakat melakukan peningkatan literasi keuangan, perlindungan konsumen dan pengawasan transaksi keuangan.

Muliaman lebih lanjut menjelaskan bahwa sejak Indonesia keluar dari krisis moneter tahun 1997/1998, lembaga yang non-profit yang berbasis di kota Toronto, Kanada, itu sudah melakukan hubungan intensif dengan Indonesia.

Nantinya kerja sama yang baru ditandatangani itu akan ditinjau keberlanjutannya selama tiga tahun sekali.

Dipilihnya Toronto Centre, selian sudah berhubungan sejak lama, Mulaiman menjelaskan bahwa institusi itu berpengalaman dan berperan aktif dalam pengembangan kualitas dan kapasitas sejumlah regulator sektor keuangan di berbagai negara berkembang di dunia.

Presiden Toronto Centre, Babak Abbaszadeh dalam pidatonya mengungkapkan bahwa adanya nota kesepahatam itu setelah adanya hubungan dekat yang terjalan selama tiga tahun terakhir bahkan sebelumnya lembaga tersebut telah melatih sedikitnya 650 pejabat dan pengawas keuangan di Indonesia.

"Ini merupakan momentum yang luar biasa untuk mengeratkan kerja sama yang penting dan bertahan lama bersama dengan OJK," ucap Babak. (WDY/DWA)

Pewarta: Oleh Dewa Wiguna

Editor : Dewa Sudiarta Wiguna


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015