Jakarta (Antara Bali) - Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengajukan
kenaikan remunerasi kepada Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan penjaga
pos terdepan dari TNI Angkatan Udara dan TNI Angkatan Laut menjadi Rp1
juta perbulan.
"Kami usulkan Babinsa, pos terdepan AU dan AL untuk dinaikkan tunjungannya, karena selama ini hanya mendapat Rp50 ribu. Kami usulkan dapat Rp1 juta per bulan ke DPR," katanya di Ruang Rapat Komisi I DPR RI, Jakarta, Senin.
Hal itu dikatakan Moeldoko usai Rapat Kerja dengan Komisi I DPR RI. Menurut dia, Babinsa Pos terdepan TNI AL dan AU merupakan ujung tombak dari pertahanan negara dan jarang mendapat perhatian. Dia berharap pengajuannya dapat terealisasi dengan mendapat persetujuan dari Komisi I DPR RI.
"Kami harap usulan tersebut dapat terealisasi, kami sudah sampaikan kepada Komisi I DPR RI saat rapat kerja," ujarnya.
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mendukung upaya menaikkan remunerasi anggota TNI di garis depan untuk meningkatkan kinerja. Namun menurut dia, kenaikan itu agak sulit direalisasikan dalam waktu dekat karena kondisi keuangan negara saat ini sedang sulit yaitu kondisi ekonomi Indonesia masih belum stabil.
"Kalau dalam keadaan normal saya kira tidak ada masalah, namun dalam keadaan kesulitan ekonomi, itu yang jadi masalah," katanya.
Fadli mendukung upaya menyejahterakan para penegak hukum dan aparat pertahanan, namun perlu ditanyakan kepada pemerintah apakah dananya ada atau tidak. Menurut dia jangan sampai rencana menaikkan remunerasi itu tidak dibarengi dengan ketersediaan alokasi anggaran di APBN. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Kami usulkan Babinsa, pos terdepan AU dan AL untuk dinaikkan tunjungannya, karena selama ini hanya mendapat Rp50 ribu. Kami usulkan dapat Rp1 juta per bulan ke DPR," katanya di Ruang Rapat Komisi I DPR RI, Jakarta, Senin.
Hal itu dikatakan Moeldoko usai Rapat Kerja dengan Komisi I DPR RI. Menurut dia, Babinsa Pos terdepan TNI AL dan AU merupakan ujung tombak dari pertahanan negara dan jarang mendapat perhatian. Dia berharap pengajuannya dapat terealisasi dengan mendapat persetujuan dari Komisi I DPR RI.
"Kami harap usulan tersebut dapat terealisasi, kami sudah sampaikan kepada Komisi I DPR RI saat rapat kerja," ujarnya.
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mendukung upaya menaikkan remunerasi anggota TNI di garis depan untuk meningkatkan kinerja. Namun menurut dia, kenaikan itu agak sulit direalisasikan dalam waktu dekat karena kondisi keuangan negara saat ini sedang sulit yaitu kondisi ekonomi Indonesia masih belum stabil.
"Kalau dalam keadaan normal saya kira tidak ada masalah, namun dalam keadaan kesulitan ekonomi, itu yang jadi masalah," katanya.
Fadli mendukung upaya menyejahterakan para penegak hukum dan aparat pertahanan, namun perlu ditanyakan kepada pemerintah apakah dananya ada atau tidak. Menurut dia jangan sampai rencana menaikkan remunerasi itu tidak dibarengi dengan ketersediaan alokasi anggaran di APBN. (WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015