Denpasar (Antara Bali) - Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra berkoordinasi dengan instansi lain, terkait harga komoditas guna mengantisipasi terjadinya laju inflasi menjelang hari raya keagamaan.
"Inflasi merupakan permasalahan yang dialami semua daerah, oleh karena itu kita perlu melakukan koordinasi dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan dan forum komunikasi seperti kepolisian, kejaksaan serta TNI," kata Rai Mantra di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan dalam mengatasi inflasi jangka pendek TPID harus melakukan pengawasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Mengingat menjelang hari besar keagamaan, yakni Galungan dan Kuningan serta Idul Fitri.
"Dengan perayaan keagamaan yang berdekatan tersebut tentu akan berpengaruh terhadap kenaikan harga barang dan komoditas lainnya," ujar Rai Mantra didampingi Sekda Kota Denpasar sekaligus Ketua TPID Kota Denpasar AA Rai Iswara dan Deputi Kepala Perwakilan BI Wilayah Bali Suarpika Bimantoro.
Wali kota mengatakan, hal tersebut tentu mengakibatkan inflasi, untuk itu pihaknya berharap TPID dan instansi terkait agar mengantisipasi dan berupaya melakukan pengendalian harga kebutuhan pokok.
Menurut Rai Mantra kenaikan harga barang terutama kebutuhan pangan selalu terjadi setiap hari raya, karena itu memang kesempatan para pedagang untuk mencari keuntungan yang lebih dari hari biasanya.
Mengatasi hal tersebut Pemerintah Kota Denpasar akan menggelar pasar murah bekerja sama dengan Perum Bulog dan Pertamina. Selain itu TPID Kota Denpasar juga harus memasok kebutuhan pokok tertutama perlengkapan hari raya.
Untuk diketahui setiap hari raya, khususnya di Bali barang yang mengalami kenaikan adalah kebutuhan pokok seperti janur, buah, rempah-rempah dan daging.
"Mengatasi itu, TPID Kota Denpasar harus memastikan stok kebutuhan pokok masyarakat, sehingga tidak terjadi kenaikan harga yang terlalu tinggi," ujarnya.
Sementara Kepala Bagian Perekonomian Setda Kota Denpasar Made Saryawan mengatakan bahwa sampai akhir Mei 2015 Kota Denpasar mengalami inflasi sebesar 0,39 persen dengan indeks harga konsumen sebesar 117,26.
Menurut dia, inflasi itu terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukan kenaikan indeks pada seluruh kelompok pengeluaran. Komunitas yang mengalami peningkatan harga sebagian besar dari kebutuhan pangan.
Sedangkan mengantisipasi terjadinya lonjakan inflasi di Denpasar, TPID sepakat untuk menggelar pasar murah, operasi pasar maupun memasok bahan kebutuhan pangan dengan melibatkan pihak pertamina, Bulog dan seluruh pemangku kepentingan yang terkait. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Inflasi merupakan permasalahan yang dialami semua daerah, oleh karena itu kita perlu melakukan koordinasi dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan dan forum komunikasi seperti kepolisian, kejaksaan serta TNI," kata Rai Mantra di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan dalam mengatasi inflasi jangka pendek TPID harus melakukan pengawasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Mengingat menjelang hari besar keagamaan, yakni Galungan dan Kuningan serta Idul Fitri.
"Dengan perayaan keagamaan yang berdekatan tersebut tentu akan berpengaruh terhadap kenaikan harga barang dan komoditas lainnya," ujar Rai Mantra didampingi Sekda Kota Denpasar sekaligus Ketua TPID Kota Denpasar AA Rai Iswara dan Deputi Kepala Perwakilan BI Wilayah Bali Suarpika Bimantoro.
Wali kota mengatakan, hal tersebut tentu mengakibatkan inflasi, untuk itu pihaknya berharap TPID dan instansi terkait agar mengantisipasi dan berupaya melakukan pengendalian harga kebutuhan pokok.
Menurut Rai Mantra kenaikan harga barang terutama kebutuhan pangan selalu terjadi setiap hari raya, karena itu memang kesempatan para pedagang untuk mencari keuntungan yang lebih dari hari biasanya.
Mengatasi hal tersebut Pemerintah Kota Denpasar akan menggelar pasar murah bekerja sama dengan Perum Bulog dan Pertamina. Selain itu TPID Kota Denpasar juga harus memasok kebutuhan pokok tertutama perlengkapan hari raya.
Untuk diketahui setiap hari raya, khususnya di Bali barang yang mengalami kenaikan adalah kebutuhan pokok seperti janur, buah, rempah-rempah dan daging.
"Mengatasi itu, TPID Kota Denpasar harus memastikan stok kebutuhan pokok masyarakat, sehingga tidak terjadi kenaikan harga yang terlalu tinggi," ujarnya.
Sementara Kepala Bagian Perekonomian Setda Kota Denpasar Made Saryawan mengatakan bahwa sampai akhir Mei 2015 Kota Denpasar mengalami inflasi sebesar 0,39 persen dengan indeks harga konsumen sebesar 117,26.
Menurut dia, inflasi itu terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukan kenaikan indeks pada seluruh kelompok pengeluaran. Komunitas yang mengalami peningkatan harga sebagian besar dari kebutuhan pangan.
Sedangkan mengantisipasi terjadinya lonjakan inflasi di Denpasar, TPID sepakat untuk menggelar pasar murah, operasi pasar maupun memasok bahan kebutuhan pangan dengan melibatkan pihak pertamina, Bulog dan seluruh pemangku kepentingan yang terkait. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015