Denpasar (Antara Bali) - Bali menghasilkan devisa dari ekspor hasil perikanan dan kelautan sebesar 41,96 juta dolar AS selama catur wulan I-2015, meningkat 20,34 persen dibanding catur wulan yang sama tahun sebelumnya tercatat 34,87 juta dolar AS.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, mencatat realisasi perdagangan luar negeri Minggu, menunjukkan hasil perikan tersebut mampu memberikan kontribusi sebesar 25,79 persen dari total ekspor Bali secara keseluruhan yang mencapai 162,70 juta dolar AS.

Namun total ekspor Bali secara keseluruhan justru menurun 11,12 persen dibanding catur wulan I-2014 yang tercatat 183,05 juta dolar AS.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panasunan Siregar menambahkan, ikan dan udang merupakan salah satu dari lima komoditas utama ekspor Pulau Dewata, di samping produk pakaian bukan rajutan, perhiasan (permata), produk dari kayu dan perabot serta penerangan rumah.

Ikan dan udang yang dikapalkan dari Bali paling banyak menembus pasaran Jepang yang menyerap 31,66 persen, menyusul Amerika Serikat 19,54 persen dan Singapura 0,81 persen.

Selain itu juga menembus pasaran Australia 7,55 persen, Hong Kong 6,41 persen, Perancis 0,82 persen, Spanyol 3,67 persen, Yunani 0,01 persen, Inggris 0,52 persen dan Belanda 0,22 persen.

Panasunan Siregar menambahkan, sisanya 28,78 persen menembus sejumlah negara lainnya, karena hasil perikanan khususnya ikan tuna dan udang dari Bali mampu bersaing di pasaran luar negeri.

Hasil perikanan dan kelautan yang menembus pasaran luar negeri itu antara lain ikan hias hidup sebanyak 499.258 ekor senilai 1,07 juta dolar AS selama catur wulan I-2015 meningkat 9,59 persen dibanding catur wulan yang sama tahun sebelumnya 457.826 ekor seharga 982.740 dolar AS.

Paling menonjol adalah ekspor ikan tuna yang menghasilkan 25,55 juta dolar AS menyusul ikan kakap 1,88 juta dolar, ikan kerapu 5,27 juta dolar AS, ikan lain-lain 7,20 juta dolar AS dan udang 878.484 juta dolar. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015