Denpasar (Antara Bali) - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Denpasar menggandeng guru SMP dan SMA se-Kota Denpasar yang tergabung dalam Forum Guru Pembina Kelompok Siswa Peduli AIDS dan Narkoba (FGPKSPAN) untuk mencegah penularan HIV dan AIDS sejak dini.
"Sengaja kami libatkan para guru untuk ikut mencegah secara dini penularan HIV dan AIDS. Karena, penularan virus tersebut banyak menyasar usia dari umur 15-40 tahun," ujar Ketua Harian KPA Kota Denpasar Sri Armini, di Denpasar, Bali, Rabu.
Menurut dia, pada kelompok usia muda dan produktif tesebut, prilaku mereka rentan tertular virus HIV dan AIDS. Salah satu prilaku yang rentan tersebut adalah berhubungan seks dengan berganti-ganti pasangan.
"Berdasarkan data yang kami peroleh, dari sekian macam bentuk penularan HIV dan AIDS, cara penularan yang paling besar persentasenya yakni diakibatkan hubungan seksual 'hetero' atau berganti-ganti pasangan," katanya.
Diharapkannya, dengan melibatkan guru-guru tersebut penyampaian informasi tentang bahaya HIV dan AIS serta penularannya bisa cepat diterima oleh para siswa di sekolah.
Dikatakan, untuk menekan penularan HIV dan AIDS di kalangan pelajar perlu kerja keras, dan dilakukan bersama oleh berbagai pihak baik pemerintah, sekolah maupun masyarakat.
Hal yang telah dilakukan pihaknya, kata Armini, dalam rangka menekan penularan HIV dan AIDS di kalangan remaja, di antaranya mengadakan penyuluhan ke sekolah-sekolah dan memberikan bantuan rehabilitasi kepada para penderita.
Dijelaskannya, saat ini kasus HIV dan AIDS di Kota Denpasar yang sudah tercatat positif mencapai 823 kasus, terdiri dari 570 kasus HIV dan 253 kasus AIDS.
Jumlah itu bisa lebih besar, karena banyak penderita yang malu untuk memeriksakan dirinya ke dokter.
Para penderita cenderung menyembunyikan penyakitnya. "Hal ini harus segera dicegah, sebab jika tidak penderita HIV dan AIDS akan terus bertambah. Kasihan generasi muda yang semakin banyak terkena penyakit yang mematikan itu," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010