Denpasar (Antara Bali) - Koperasi dan UMKM Provinsi Bali siap menghadapi perdagangan bebas di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 melalui pelatihan sumber daya manusia agar mampu mencetak produk unggulan yang memiliki daya saing.

"Dalam menghadapi MEA, khususnya koperasi produsen, kami berikan pelatihan untuk meningkatkan produknya," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bali, I Dewa Nyoman Patra di Denpasar, Senin.

Sedangkan, untuk koperasi yang bergerak di bidang keuangan, kata dia, juga diberikan pelatihan agar mampu bersaing dengan lembaga keuangan lainnya.

Selain pelatihan, pihaknya juga memberikan pendampingan kepada koperasi di kabupaten/kota dengan menyiapkan klinik koperasi yang berlokasi di Jalan DI Panjaitan, Niti Mandala Renon, Denpasar, Bali. "Ketika koperasi dan UMKM tersebut mengalami kendala atau tidak mengetahui kemana untuk mengakses mencari modal dan mengatur keuangan, maka disiapkan konsultan klinik yang mengarahkan," ujarnya.

Ia menambahkan, untuk jumlah koperasi di Bali saat ini tercatat 4.803 anggota, dimana 10 hingga 11 persen dari jumlah itu tidak aktif menggerakkan usahanya, sehingga meminta anggota koperasi dimasing-masing kabupaten/kota untuk melakukan evaluasi.

"Kami sudah meminta koperasi di daerah mencatat berapa jumlah koperasi yang masih aktif agar mampu mensejahterakan anggotanya. Sedangkan, Koperasi yang sakit segera dilakukan pembinaan agar kembali pulih," ujarnya.

Kemudian, koperasi yang tidak dapat dilakukan pembinaan, maka mengambil langkah-langkah tegas dengan membubarkan koperasi itu agar tidak mengganggu bantuan kepada koperasi lainnya. "Untuk di Denpasar sendiri ada 10 koperasi yang dibubarkan, Kabupaten Bangli (42) sehingga langkah tegas ini akan terus dilakukan bagi koperasi yang tidak dapat dibina," ujarnya.

Oleh sebab itu, ia mendorong koperasi di Bali saat ini yang benar-benar berkualitas untuk menjaga citra anggota organisasi tersebut sehingga menarik minat masyarakat untuk menggunakan jasa koperasi. "Makin kecil prosentasi koperasinya yang tidak aktif menjadi lebih bagus karena penyaluran bantuan dana itu semakin jelas," ujarnya.

Pihaknya optimistis dalam waktu dekat akan menurunkan angka prosentase koperasi yang tidak aktif tersebut mencapai angka lima persen. "Saya mengharapkan agar koperasi yang masih akti tersebut dapat terus meningkatkan kualitasnya," ujarnya. (WDY)

Pewarta: Oleh I Made Surya

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015