Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali memberikan apresiasi terhadap pengembangan industri manufaktur mikro dan kecil (IMK) dengan meluncurkan program Jaminan Kredit Daerah (Jamkrida) Bali Mandara.

"Peluncuran Jamkrida Bali Mandara merupakan wujud nyata keberpihakan pemerintah terhadap perkembangan usaha mikro kecil menengah dan koperasi (UMKMK)," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panusunan Siregar di Denpasar, Senin.

Ia mengatakan, pemberian jaminan kredit yang layak dan berhak dibiayai perbankan terkadang menghadapi kendala, seperti akses perbankan karena tidak miliki agunan. Masalah jaminan selama ini menjadi salah satu kendala dalam meningkatkan pertumbuhan IMK di Bali. Permasalahan klasik dan pelik tersebut mempengaruhi gerak ekonomi kreatif IMK sehingga sulit berkembang.

Panasunan Siregar menambahkan, namun kearifan lokal pariwisata Bali memberikan dampak positif terhadap eksistensi IMK untuk berperan secara maksimal dalam menambah daya pikat industri kreatif. Dengan adanya program Jamkrida Bali Mandara diharapkan membawa angin segar bagi pertumbuhan produksi IMK di Pulau Dewata sebagai salah satu lokomotif perekonomian.

Ia mengingatkan, cukup banyak produk kerajinan Bali yang dapat diproduksi oleh IMK seperti berbagai jenis mata dagangan yang dipajangkan di pasar oleh_oleh yang tidak pernah sepi dari pengunjung wisatawan dalam negeri. Hal itu mengindikasikan bahwa kerajinan Bali diminati, terlebih dengan cukup prospektifnya pasar dalam negeri. Aneka jenis produk yang dihasilkan IMK juga diminati wisatawan mancanegara saat liburan di Pulau Dewata.

Hal itu membawa pengaruh terhadap produksi yang dihasilkan perusahaan IMK, terlihat dari pertumbuhannya sebesar 2,19 persen selama triwulan I-2015, lebih tinggi dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya minus 2,65 persen. "Dengan demikian pertumbuhan produksi IMK di Bali pada triwulan ini mengalami pertumbuhan positif, walaupun tidak secepat pertumbuhan yang terjadi pada triwulan sebelumnya yakni triwulan IV-2014 yang tumbuh 8,67 persen," ujar Panasunan Siregar. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015