Denpasar (Antara Bali) - Lembaga swadaya masyarakat KORDEM Kabupaten Karangasem menyayangkan sikap arogansi Camat Kubu Made Suartana yang tidak memberikan penyerahan sembilan kebutuhan pokok kepada masyarakat setempat oleh Yayasan Bunda Luh Ronce (YBLR).

"Kami menilai seorang pemimpin kecamatan tidak layak bersikap arogansi seperti itu. Ada lembaga yang memberikan bantuan sembako kepada warganya justru menginstruksikan kepada kepala dusun tidak menghadiri acara tersebut," kata Sekretaris LSM KORDEM Made Dastra di Karangasem, Bali, Rabu.

Ia mengatakan YBLR yang didirikan seorang tokoh masyarakat Bali Wayan Sudirta SH bergerak dalam bidang sosial, sehingga yayasan tersebut wajib membantu masyarakat, terlebih Kecamatan Kubu masih banyak warga perlu mendapatkan bantuan dari para donatur dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Tidak ada alasan menginstruksikan kepada Kepala Desa di Kecamatan Kubu, supaya meneruskan pesan kepada kepala dusun se-Kecamatan Kubu agar tidak hadir dalam rapat koordinasi pemberian bantuan sembako tersebut," katanya.

Dikatakan, rapat dijadualkan untuk koordinasi pihak YBLR dengan para kepala dusun, guna menginventarisasi warga kurang mampu (miskin) yang akan diberikan bantuan sembako.

Ia mengatakan YBLR sebelumnya sudah menyerahkan hal yang sama di kecamatan lain di Karangasem. Kali ini sasarannya adalah di Kecamatan Kubu menjadi wilayah yang menjadi tempat menyumbangkan sembako.

"Di kecamatan lain di Karangasem tidak ada masalah menyerahkan bantuan sembako, malah bapak camatnya memberi perhatian, karena telah meringankan beban masyarakat saat ini," katanya.

Hal senada juga dikatakan relawan KORDEM Provinsi Bali Komang Ganda Gunawan SH, bahwa pihak YBLR dan relawan KORDEM serta Kepala Dusun, saling berpartisipasi mendistribusikan sembako secara berkelanjutan.

Menurut dia, mereka membagikan ribuan sembako, berpindah-pindah dari desa satu ke desa lainnya, antara empat hingga enam sehari.

``Ini aneh, ada camat justru menghalang-halangi warganya diberikan sembako. Mereka pejabat yang tak layak menduduki jabatannya. Dia melanggar sumpah jabatan, bahwa seharusnya ia menjadi pelayan rakyat, bukan pelayan kepentingan tertentu. Dimana logikanya camat menghalang-halangi para dermawan yang hendak membantu warganya, yang benar-benar membutuhkan,`` ujarnya.

Ganda Gunawan mengatakan sangat menyesalkan sikap Camat Kubu, yang terkesan masih kolot, dan melakukan tindakan yang merugikan rakyat miskin. Gara-gara instruksi Camat Kubu tersebut, dari 73 kepala dusun yang diharapkan hadir, akhirnya hadir hanya 35 orang kepala dusun (Kadus).

Penasihat KORDEM Provinsi Bali, Putu Wirata menyatakan, karena hanya 35 Kadus yang hadir, YBLR mengagendakan menyerahkan sembako untuk warga miskin di 35 dusun. Selebihnya, tentu tidak bisa diagendakan menyerahkan sembako, karena datanya tidak ada, gara-gara Kadusnya tidak hadir setelah menerima instruksi Camat Kubu.

"Kami mohon maaf kalau nantinya YBLR hanya bisa menyerahkan sembako untuk warga miskin di 35 dusun se-Kecamatan Kubu, dan penyebabnya adalah perintah Camat Kubu. Jadi, agar dipahami bahwa yang menghalangi warga miskin di beberapa dusun tidak bisa menerima sembako dari YBLR adalah karena tindakan Camat Kubu," kata Putu Wirata.

Sebelum mengagendakan sumbangan sembako di Kecamatan Kubu, selaku pendiri YBLR, Wayan Sudirta sudah menyerahkan sembako dan uang untuk beberapa warga cacat, gizi buruk, lumpuh, buta, tuli, lanjut usia yang hidup sebatangkara, dan lain-lain, di beberapa desa dan dusun di Kecamatan Kubu.

Mantan anggota DPD-RI itu, bisa lancar membantu para warga miskin tersebut, dibantu oleh Kepala Dusun, Relawan KORDEM dan warga lainnya.

Putu Wirata yang juga Ketua Bali Corruption Watch (BCW) menginformasikan, kalau nanti pembagian sembako untuk warga miskin di Kubu jadi batal, harus diketahui itu adalah akibat ulah Camat Kubu, Made Suartana.

``Apakah ia bertindak sendiri, atau ada orang kuat di belakangnya, itu urusan dia. Warga kurang mampu di Kubu mohon agar tidak salah paham. Sembako yang disiapkan sebenarnya sudah ada. Namun, kalau Camat Kubu menghalang-halanginya, Relawan tidak akan bisa turun ke masyarakat, dan mungkin sembakonya disumbang di kecamatan lain," katanya.(I020)


Pewarta: Oleh I Komang Suparta

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015