Denpasar (Antara Bali) - Perusahaan Daerah Bali berencana mengembangkan pertanian organik di kawasan Bedugul, Kabupaten Tabanan, di atas lahan seluas 4,2 hektare.
"Pengembangan usaha di bidang pertanian ini kami namakan Bedugul Organic Garden, kami harapkan menjadi salah satu pendorong pengembangan pertanian organik Bali," kata Direktur Utama Perusda Bali Nyoman Baskara saat bertemu dengan Gubernur Bali Made Mangku Pastika, di Denpasar, Rabu.
Ia mengemukakan, rencana itu telah ditindaklanjuti dengan proses lelang, yang dimenangkan oleh sebuah perusahan yang telah berpengalaman mengelola pertanian organik di Jawa Timur.
Mengacu aturan, hasil lelang itu perlu mendapat persetujuan Gubernur Bali. "Untuk itu, kami serahkan hasil lelang untuk dikaji lebih lanjut dan mendapat persetujuan," ucap Baskara.
Selain itu, pihaknya juga tengah menjajaki kemungkinan kerja sama pengembangan infrastruktur air bersih dan distribusi Liquefied Natural Gas (LNG).
Khusus untuk distribusi LNG, pihaknya telah bertemu dengan pengusaha Australia yang telah lebih dulu bergerak di bidang tersebut.
Perusda juga melakukan evaluasi terhadap pengelolaan rumah potong hewan (RPH).
Dari hasil kajian Perusda Bali, tidak mungkin mengharapkan profit dari usaha pemotongan hewan karena berada di bawah UPT. "Kecuali menggunakan pola kombinasi," ucap Baskara.
Sedangkan mengenai pengelolaan lahan Pemprov Bali di Pulukan yang dimanfaatkan sebagai kebun karet, pihaknya berencana mengemasnya menjadi ekotorism.
Sementara itu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang didampingi Karo Humas Dewa Gede Mahendra Putra mengapresiasi berbagai langkah konkret jajaran direksi dalam memajukan perusahan daerah milik Pemprov Bali tersebut.
Berbagai laporan yang disampaikan pihak Perusda akan dikaji lebih lanjut. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Pengembangan usaha di bidang pertanian ini kami namakan Bedugul Organic Garden, kami harapkan menjadi salah satu pendorong pengembangan pertanian organik Bali," kata Direktur Utama Perusda Bali Nyoman Baskara saat bertemu dengan Gubernur Bali Made Mangku Pastika, di Denpasar, Rabu.
Ia mengemukakan, rencana itu telah ditindaklanjuti dengan proses lelang, yang dimenangkan oleh sebuah perusahan yang telah berpengalaman mengelola pertanian organik di Jawa Timur.
Mengacu aturan, hasil lelang itu perlu mendapat persetujuan Gubernur Bali. "Untuk itu, kami serahkan hasil lelang untuk dikaji lebih lanjut dan mendapat persetujuan," ucap Baskara.
Selain itu, pihaknya juga tengah menjajaki kemungkinan kerja sama pengembangan infrastruktur air bersih dan distribusi Liquefied Natural Gas (LNG).
Khusus untuk distribusi LNG, pihaknya telah bertemu dengan pengusaha Australia yang telah lebih dulu bergerak di bidang tersebut.
Perusda juga melakukan evaluasi terhadap pengelolaan rumah potong hewan (RPH).
Dari hasil kajian Perusda Bali, tidak mungkin mengharapkan profit dari usaha pemotongan hewan karena berada di bawah UPT. "Kecuali menggunakan pola kombinasi," ucap Baskara.
Sedangkan mengenai pengelolaan lahan Pemprov Bali di Pulukan yang dimanfaatkan sebagai kebun karet, pihaknya berencana mengemasnya menjadi ekotorism.
Sementara itu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang didampingi Karo Humas Dewa Gede Mahendra Putra mengapresiasi berbagai langkah konkret jajaran direksi dalam memajukan perusahan daerah milik Pemprov Bali tersebut.
Berbagai laporan yang disampaikan pihak Perusda akan dikaji lebih lanjut. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015