Denpasar (Antara Bali) - Instalasi Rawat Darurat Rumah Sakit Umum Pusat (IGD RSUP) Sanglah Denpasar, Bali, membutuhkan tambahan tempat tidur pasien akibat membludaknya pengunjung yang menjalani perawatan di rumah sakit tersebut.
"Kekurangan tempat tidur pasien tersebut akibat membludaknya pasien yang datang berobat ke rumah sakit rujukan terbesar di Bali ini sehingga kami tidak mungkin menolak pasien yang datang," kata Kepala Sub-Bagian Humas RSUP Sanglah, dr Kadek Nariyantha di Denpasar, Jumat.
Pihaknya mengakui sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bali untuk menambah kembali "valbed" sebanyak 25 buah, namun masih perlu tambahan lagi karena IRD Sanglah hanya memiliki 50 tempat tidur.
Ia mengatakan, pasien yang datang ke IGD rata-rata masih dalam tahap observasi dan tidak dapat memastikan pasien yang menjalani perawatan tersebut karena penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang saat ini masih merebak di Bali.
"Kita tidak bisa tentukan pasien yang datang itu, sebagian besar karena DBD karena mereka pasien rujukan dari rumah sakit daerah dengan berbagai keluhan. Di samping itu, yang masuk IRD juga ada karena kecelakaan," ujarnya.
Pihaknya menegaskan walaupun saat ini IRD Sanglah megalami kekurangan tempat tidur, kata dia, tidak mengganggu pelayanan kesehatan di rumah sakit tersebut karena setelah pasien itu mendapat perawatan ada yang dibawa ke ruang rawat inap dan diperbolehkan pulang.
Oleh sebab itu, pihaknya mengharapkan adanya tambahan bantuan tempat tidur sehingga lebih mengoptimalkan pelayanan kepada pasien. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Kekurangan tempat tidur pasien tersebut akibat membludaknya pasien yang datang berobat ke rumah sakit rujukan terbesar di Bali ini sehingga kami tidak mungkin menolak pasien yang datang," kata Kepala Sub-Bagian Humas RSUP Sanglah, dr Kadek Nariyantha di Denpasar, Jumat.
Pihaknya mengakui sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bali untuk menambah kembali "valbed" sebanyak 25 buah, namun masih perlu tambahan lagi karena IRD Sanglah hanya memiliki 50 tempat tidur.
Ia mengatakan, pasien yang datang ke IGD rata-rata masih dalam tahap observasi dan tidak dapat memastikan pasien yang menjalani perawatan tersebut karena penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang saat ini masih merebak di Bali.
"Kita tidak bisa tentukan pasien yang datang itu, sebagian besar karena DBD karena mereka pasien rujukan dari rumah sakit daerah dengan berbagai keluhan. Di samping itu, yang masuk IRD juga ada karena kecelakaan," ujarnya.
Pihaknya menegaskan walaupun saat ini IRD Sanglah megalami kekurangan tempat tidur, kata dia, tidak mengganggu pelayanan kesehatan di rumah sakit tersebut karena setelah pasien itu mendapat perawatan ada yang dibawa ke ruang rawat inap dan diperbolehkan pulang.
Oleh sebab itu, pihaknya mengharapkan adanya tambahan bantuan tempat tidur sehingga lebih mengoptimalkan pelayanan kepada pasien. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015