Denpasar (Antara Bali) - Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang di Bali sebesar 9,45 persen selama triwulan keempat 2014, lebih baik daripada kondisi triwulan sebelumnya sebesar 2,48 persen.

"Pertumbuhan industri besar dan sedang (IBS) di Bali berada di atas pertumbuhan nasional yang hanya 1,59 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panusunan Siregar di Denpasar, Sabtu.

Ia mengatakan bahwa pertumbuhan produksi IBS Bali secara periodik tahunan (yoy) Triwulan IV 2014 mencapai 6,80 persen, meningkat jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya hanya 4,32 persen.

Secara periode triwulanan (qtq) mencapai 9,45 persen itu terjadi berkat seluruh produksi industri utama yang dominan berada di Bali mengalami pertumbuhan positif.

Sementara itu, pertumbuhan produksi IBS Bali tertinggi terjadi pada jenis industri pengolahan lainnya (kode KBLI) sebesar 27,59 persen serta industri barang perhiasan dari logam mulia untuk keperluan pribadi, seperti cincin, kalung, gelang, giwang, dan ikat pinggang.

Panasunan Siregar menambahkan bahwa kebijakan pembangunan industri manufaktur di Bali menekankan untuk menjawab tantangan globalisasi ekonomi dan mengantisipasi perubahan lingkungan yang cepat sebagai upaya mewujudkan daya saing yang tinggi. Hal itu penting karena persaingan internasional merupakan suatu persepektif baru bagi semua negara sehingga fokus dan strategi pembangunan industri di masa depan mempunyai peran yang strategis. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015