Negara (Antara Bali) - Kapal penyedot pasir Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan, Kabupaten Jembrana mangkrak, padahal baru beberapa bulan dioperasikan.

"Kapal itu bocor, mungkin terkena karang saat menyedot pasir di kolam labuh. Kami belum tahu persis bagian mana yang bocor," kata Kepala Seksi Tata Kelola Dan Pelayanan Usaha PPN Pengambengan, Budi Priantono, saat dikonfirmasi, Selasa.

Ia mengatakan, kebocoran kapal tersebut tidak terjadi sekaligus, tapi perlahan-lahan hingga air masuk ke geladaknya, membuat tidak bisa beroperasi.

Terkait perbaikan kapal, ia mengaku, masih menunggu anggaran dari pemerintah pusat, yang akan diberikan tahun ini.

"Kapal tersebut merupakan bantuan dari pemerintah pusat, kami disini hanya menerima saja. Untuk anggaran operasionalnya juga dari pusat, termasuk untuk perbaikan," ujarnya.

Untuk lokasi perbaikan kapal, yang harganya ditaksir miliaran rupiah tersebut, ia berharap, bisa dilakukan di pabrik kapal yang ada di dalam pelabuhan.

Disinggung jika dibiarkan lebih lama lagi, air laut akan merusak bagian lain kapal tersebut, ia mengatakan, pihaknya akan berusaha untuk menarik atau mengandaskan kapal tersebut untuk mengetahui bagian yang bocor.

"Kami akan koordinasi dengan pabrik kapal yang ada disini, untuk menariknya ke galangan. Yang penting diketahui dulu, bagian mana yang bocor," katanya.

Pantauan di lokasi, posisi kapal ini miring dan air laut menggenangi geladak, hingga hampir menyentuh mesin untuk menjalankan penyedot diatasnya.

Untuk membuat bagian yang miring tersebut tetap mengambang, dipasang drum yang diikatkan di sisinya.

Kapal ini datang sekitar enam bulan lalu, yang akan digunakan untuk menyedot pasir di kolam labuh PPN Pengambengan, karena terjadi pendangkalan.

Saat bocor, Budi mengakui, kapal tersebut masih dalam tahap ujicoba, sehingga ditarik ke tepi, tepat di belakang pabrik kapal.(GBI)

Pewarta: Oleh Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015