Denpasar (Antara Bali) - Kementerian Pariwisata menargetkan sebanyak 250 ribu sumber daya manusia di bidang pariwisata sudah tersertifikasi hingga tahun 2019.
"Kami targetkan hingga tahun 2019 sebanyak 250 ribu pekerja pariwisata sudah tersertifikasi sehingga per tahunnya bisa 25 ribu orang yang disertifikasi," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya di Denpasar, Jumat.
Menurut dia, sertifikasi tersebut sebagai salah satu syarat memenuhi kompetensi pekerja di bidang pariwisata terlebih dalam pemberlakuan pasar bebas ASEAN 2015.
Dia menilai pekerja pariwisata merupakan SDM yang paling siap di dalam memasuki pasar tunggal dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.
Sementara itu terkait biaya sertifikasi, Arief menjelaskan bahwa pihaknya akan membantu pembiayaan sebesar 20 persen.
Di Bali sendiri, sejumlah pelaku pariwisata sebelumnya sempat mengeluhkan mahalnya biaya sertifikasi bagi para pekerja di sektor jasa itu.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati ditemui beberapa waktu lalu menyatakan bahwa hingga tahun 2013, baru sekitar 9.000 orang pekerja pariwisata di bidang hotel dan restoran yang tersertifikasi dari total 300 ribu orang SDM di bidang itu.
Sedangkan biaya sertifikasi bervariasi yakni berkisar Rp75 ribu hingga Rp700 ribu yang dihitung per item.
Semakin tinggi jabatan seorang pekerja pariwisata, maka item sertifikasi semakin mahal. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Kami targetkan hingga tahun 2019 sebanyak 250 ribu pekerja pariwisata sudah tersertifikasi sehingga per tahunnya bisa 25 ribu orang yang disertifikasi," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya di Denpasar, Jumat.
Menurut dia, sertifikasi tersebut sebagai salah satu syarat memenuhi kompetensi pekerja di bidang pariwisata terlebih dalam pemberlakuan pasar bebas ASEAN 2015.
Dia menilai pekerja pariwisata merupakan SDM yang paling siap di dalam memasuki pasar tunggal dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.
Sementara itu terkait biaya sertifikasi, Arief menjelaskan bahwa pihaknya akan membantu pembiayaan sebesar 20 persen.
Di Bali sendiri, sejumlah pelaku pariwisata sebelumnya sempat mengeluhkan mahalnya biaya sertifikasi bagi para pekerja di sektor jasa itu.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati ditemui beberapa waktu lalu menyatakan bahwa hingga tahun 2013, baru sekitar 9.000 orang pekerja pariwisata di bidang hotel dan restoran yang tersertifikasi dari total 300 ribu orang SDM di bidang itu.
Sedangkan biaya sertifikasi bervariasi yakni berkisar Rp75 ribu hingga Rp700 ribu yang dihitung per item.
Semakin tinggi jabatan seorang pekerja pariwisata, maka item sertifikasi semakin mahal. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015