Jakarta (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo pada Rabu siang di Istana Negara, dijadwalkan akan bertemu dengan tim independen yang dibentuk untuk mencari fakta terkait polemik hubungan KPK dan Polri, kata Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Jakarta, Rabu.
"Pukul 10.30 nanti tim akan diterima Presiden," kata Pratikno.
Menurutnya, Presiden Jokowi ingin menerima masukan dari tim independen terkait konflik antara KPK dan Polri baru-baru ini. Namun Presiden juga terbuka untuk menerima masukan dari pihak lain.
Pratikno menegaskan tim independen tidak hanya ditugaskan mencari fakta kasus yang menyebabkan polemik di antara KPK dan Polri tapi juga memberi masukan kepada Presiden Jokowi untuk pembenahan hubungan antarlembaga hukum negara ke depan.
Kesembilan anggota tim independen adalah mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Syafii Maarif, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie, mantan Wakil Kepala Polri Komjen Polisi (Purnawirawan) Oegroseno, Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana, pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar, mantan pimpinan KPK Tumpak Hatorangan Panggabean dan Erry Riyana Hardjapamekas, Sosiolog Imam Prasodjo dan mantan Kapolri Jenderal Sutanto.
Tim diketuai oleh Syafii Maarif sementara Jimly Asshiddiqie menjadi Wakil Ketua dan Hikmahanto Juwana menjadi Sekretaris.
"Kita ingin mencari tahu akar masalah sehingga ke depan (masalah) tidak terjadi lagi," kata Jimly.
Menurutnya tim independen akan memberikan rekomendasi kepada Presiden supaya ada perbaikan di kebijakan negara yang bisa mencegah konflik antarlembaga negara terulang lagi.
Jimly menambahkan tim independen dijadwalkan akan segera bertemu Presiden Joko Widodo untuk menyampaikan laporan awal hasil pertemuan tim yang baru pertama kali dilakukan Selasa lalu.
"Segera setelah mendengar keterangan dari pihak terkait, baru kami akan memberikan rekomendasi yang lebih teknis ke presiden," kata Jimly.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Pukul 10.30 nanti tim akan diterima Presiden," kata Pratikno.
Menurutnya, Presiden Jokowi ingin menerima masukan dari tim independen terkait konflik antara KPK dan Polri baru-baru ini. Namun Presiden juga terbuka untuk menerima masukan dari pihak lain.
Pratikno menegaskan tim independen tidak hanya ditugaskan mencari fakta kasus yang menyebabkan polemik di antara KPK dan Polri tapi juga memberi masukan kepada Presiden Jokowi untuk pembenahan hubungan antarlembaga hukum negara ke depan.
Kesembilan anggota tim independen adalah mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Syafii Maarif, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie, mantan Wakil Kepala Polri Komjen Polisi (Purnawirawan) Oegroseno, Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana, pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar, mantan pimpinan KPK Tumpak Hatorangan Panggabean dan Erry Riyana Hardjapamekas, Sosiolog Imam Prasodjo dan mantan Kapolri Jenderal Sutanto.
Tim diketuai oleh Syafii Maarif sementara Jimly Asshiddiqie menjadi Wakil Ketua dan Hikmahanto Juwana menjadi Sekretaris.
"Kita ingin mencari tahu akar masalah sehingga ke depan (masalah) tidak terjadi lagi," kata Jimly.
Menurutnya tim independen akan memberikan rekomendasi kepada Presiden supaya ada perbaikan di kebijakan negara yang bisa mencegah konflik antarlembaga negara terulang lagi.
Jimly menambahkan tim independen dijadwalkan akan segera bertemu Presiden Joko Widodo untuk menyampaikan laporan awal hasil pertemuan tim yang baru pertama kali dilakukan Selasa lalu.
"Segera setelah mendengar keterangan dari pihak terkait, baru kami akan memberikan rekomendasi yang lebih teknis ke presiden," kata Jimly.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015