Jakarta (Antara Bali) - Setelah mengetahui dia hampir pasti akan mati, salah satu gembong penyelundupan heroin sindikat "Bali Nine", Andrew Chan melakukan doa bersama sebelum menghibur rekan sesama narapidana yang sakit.

Julian McMahon, salah satu pengacara Australia yang mewakili narapidana hukuman mati Andrew Chan dan Myuran Sukuraman telah mengungkapkan reaksi "tenang dan bermartabat" kedua terpidana saat mereka mengetahui permohonan grasi terakhir mereka ditolak pemerintah Indonesia.

McMahon mengatakan saat dirinya menjenguk Chan, dia melihat pria itu sedang memegang tangan seorang laki-laki yang telah sakit selama beberapa minggu agar pasien itu tenang.

McMahon mengatakan pada Today Show dari Bali, itu adalah momen yang "cukup luar biasa".

Tanpa diduga, duta besar Norwegia datang berkunjung untuk pertemuan yang dijadwalkan beberapa saat setelah kedua gembong Bali Nine itu mengetahui nasib mereka.

Chan dan Sukuraman pun mendampingi Duta Besar tur keliling penjara.

"Dua hal yang menggambarkan apa yang terjadi di sini adalah Myuran berjalan-jalan ke beberapa ruangan selama 3- sampai 40 menit bersama Duta Besar menjelaskan segalanya pada Dubes dengan akrab, dengan banyak pejabat berdiri sementera Myuran menunjukkan semua karya seninya."

"Duta Besar jelas terpesona dengan apa yang dilihatnya... saat Myuran tahu kabar buruk menohoknya."

"Saya benar-benar berharap kamera dunia sedang menyaksikan adegan itu karena itu menunjukkan martabat orang muda dengan bangga menunjukkan karya-karya bagus di dalam penjara... sebagian besar berkat Myuran dan Andrew."  (WDY)

Penerjemah: Ida Nurcahyani

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015