Jakarta (Antara Bali) - Menurut pengamat dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Danang Parikesit, pemerintah mampu menyelesaikan pembenahan sistem logistik dalam jangka tiga tahun.
"Asalkan konsisten, kita bisa menyelesaikan ini dalam waktu kurang lebih tiga tahun," kata Danang Parikesit di Jakarta, Minggu.
Menurut Ketua Umum MTI itu, apabila perbaikan bisa dilakukan dengan dalam waktu dekat, maka keuntungan dari biaya logistik dapat meningkat lima persen.
Selain itu pemerintah juga harus memperhatikan kondisi sistem logistik nasional yang belum merata, seperti terlalu banyaknya beban yang harus diangkut melalui darat.
"Pemerintah masih mencari-cari bentuk sistem logistik yang tepat, agar bisa meningkatkan kapasitas angkut dalam waktu dekat," ucap pria yang juga dosen di Jurusan Teknik Sipil UGM Yogyakarta itu.
Hingga saat ini sistem logistik nasional masih mengandalkan akses darat dengan 70 persen penggunaan, sedangkan laut sekitar 30 persen.
"Jika sistem logistik laut diperbaiki keuntungan dari situ bisa meningkat sekitar tujuh hingga sembilan persen, karena lebih efisien dan murah," tutur Danang, menjelaskan.
Otomatis biaya yang seharusnya menjadi modal pengiriman tersebut bisa digunakan untuk pengembangan ekonomi atau keuntungan negara.
Danang memperkirakan apabila sistem logistik nasional telah dibenahi, maka pemerintah bisa menghemat biaya logistik dan transportasi sekitar 12 hingga 18 persen. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Asalkan konsisten, kita bisa menyelesaikan ini dalam waktu kurang lebih tiga tahun," kata Danang Parikesit di Jakarta, Minggu.
Menurut Ketua Umum MTI itu, apabila perbaikan bisa dilakukan dengan dalam waktu dekat, maka keuntungan dari biaya logistik dapat meningkat lima persen.
Selain itu pemerintah juga harus memperhatikan kondisi sistem logistik nasional yang belum merata, seperti terlalu banyaknya beban yang harus diangkut melalui darat.
"Pemerintah masih mencari-cari bentuk sistem logistik yang tepat, agar bisa meningkatkan kapasitas angkut dalam waktu dekat," ucap pria yang juga dosen di Jurusan Teknik Sipil UGM Yogyakarta itu.
Hingga saat ini sistem logistik nasional masih mengandalkan akses darat dengan 70 persen penggunaan, sedangkan laut sekitar 30 persen.
"Jika sistem logistik laut diperbaiki keuntungan dari situ bisa meningkat sekitar tujuh hingga sembilan persen, karena lebih efisien dan murah," tutur Danang, menjelaskan.
Otomatis biaya yang seharusnya menjadi modal pengiriman tersebut bisa digunakan untuk pengembangan ekonomi atau keuntungan negara.
Danang memperkirakan apabila sistem logistik nasional telah dibenahi, maka pemerintah bisa menghemat biaya logistik dan transportasi sekitar 12 hingga 18 persen. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015