Denpasar (Antara Bali) - Kepala Bulog Devisi Regional Bali Wayan Budita mengaku yakin bahwa penerima beras untuk masyarakat miskin (raskin) di Bali segera melunasi tunggakan yang berjumlah sebesar Rp626 juta, hingga pertengahan Januari 2015.
"Saya yakin tunggakan pembayaran raskin sebesar Rp626 juta atau setara dengan 391.750 kg beras itu tidak merisaukan, karena dalam waktu dekat ini mereka yang menerima beras dengan harga murah itu segera melunasinya," kata Kepala Bulog Devisi Regional Bali, Wayan Budita, di Denpasar, Jumat.
Ada lima kabupaten yang tercatat masih menunggak pembayaran raskin dari sembilan kabupaten dan kota di Bali, meliputi masyarakat Kabupaten Buleleng yang menunggak terbanyak ,yakni bernilai Rp232,17 juta atau setara dengan 145.110 kg beras.
Menyusul tunggakan dari masyarakat Kabupaten Klungkung sebesar Rp206, 16 juta setara dengan 130.730 kg beras, masyarakat Karangasem menunggak sebanyak Rp 94,32 juta setara 58.950 kg dan Bangli Rp78,36 juta setara dengan 48.975 kg.
Sementara masyarakat Kota Denpasar, yang berdomisili di pusat pemerintahan di Bali, memiliki tunggakan paling sedikit yakni sebanyak Rp12,74 juta setara dengan 7.965 kg, sedangkan yang lunas adalah Badung, Jembrana, Tabanan, dan Kabupaten Gianyar.
"Saya yakin tunggakan pembelian beras murah itu dalam tempo singkat bisa dilunasi," katanya.
Keyakinan masyarakat bisa melunasi utangnya itu, karena setiap RTS-PM yang masih tercatat memiliki tunggakan, maka mereka yang ada dalam satu desa tidak akan mendapat lagi beras murah sebelum tunggakannya lunas, katanya.
Ia menyebutkan, Bulog Divisi Regional Bali mendapat tugas merealisasikan sebanyak 2.259 ton beras murah per bulan untuk dibagikan kepada 150.625 kepala keluarga sasaran yang tersebar di 715 desa di delapan kabupaten dan satu kota di Bali.
"Sementara realisasi pengiriman beras untuk masyarakat yang berhak menerimanya sebanyak 27.112 ton selama 2014 atau sudah seratus persen dari sasaran yang ditetapkan dengan penyerapannya cukup lancar," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Saya yakin tunggakan pembayaran raskin sebesar Rp626 juta atau setara dengan 391.750 kg beras itu tidak merisaukan, karena dalam waktu dekat ini mereka yang menerima beras dengan harga murah itu segera melunasinya," kata Kepala Bulog Devisi Regional Bali, Wayan Budita, di Denpasar, Jumat.
Ada lima kabupaten yang tercatat masih menunggak pembayaran raskin dari sembilan kabupaten dan kota di Bali, meliputi masyarakat Kabupaten Buleleng yang menunggak terbanyak ,yakni bernilai Rp232,17 juta atau setara dengan 145.110 kg beras.
Menyusul tunggakan dari masyarakat Kabupaten Klungkung sebesar Rp206, 16 juta setara dengan 130.730 kg beras, masyarakat Karangasem menunggak sebanyak Rp 94,32 juta setara 58.950 kg dan Bangli Rp78,36 juta setara dengan 48.975 kg.
Sementara masyarakat Kota Denpasar, yang berdomisili di pusat pemerintahan di Bali, memiliki tunggakan paling sedikit yakni sebanyak Rp12,74 juta setara dengan 7.965 kg, sedangkan yang lunas adalah Badung, Jembrana, Tabanan, dan Kabupaten Gianyar.
"Saya yakin tunggakan pembelian beras murah itu dalam tempo singkat bisa dilunasi," katanya.
Keyakinan masyarakat bisa melunasi utangnya itu, karena setiap RTS-PM yang masih tercatat memiliki tunggakan, maka mereka yang ada dalam satu desa tidak akan mendapat lagi beras murah sebelum tunggakannya lunas, katanya.
Ia menyebutkan, Bulog Divisi Regional Bali mendapat tugas merealisasikan sebanyak 2.259 ton beras murah per bulan untuk dibagikan kepada 150.625 kepala keluarga sasaran yang tersebar di 715 desa di delapan kabupaten dan satu kota di Bali.
"Sementara realisasi pengiriman beras untuk masyarakat yang berhak menerimanya sebanyak 27.112 ton selama 2014 atau sudah seratus persen dari sasaran yang ditetapkan dengan penyerapannya cukup lancar," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015