Denpasar (Antara Bali) - Pakaian jadi bukan rajutan buatan masyarakat Bali terbanyak dikirim ke Singapura untuk memenuhi permintaan pasar antarbangsa di negeri itu yang banyak dibanjiri masyarakat internasional pada pergantian tahun 2014 ke 2015.

"Mitra usaha asal negeri Singapura itu umumnya membawa desain kemudian dipadukan dengan muatan lokal daerah ini yang bernilai seni Pulau Dewata sehingga cukup menarik bagi konsumen," kata Nyoman Musni, pengusaha dan eksportir aneka kerajinan Bali di Denpasar, Senin.

Masyarakat Bali mampu memproduksi mata dagangan dengan desain yang terkini sesuai perkembangan zaman dengan harga terjangkau, maka pakaian buatan daerah ini bisa laku terjual kepada wisatawan internasional berakhir tahun di sana.

Wisatawan mancanegara yang mendominasi kunjungan ke kota pariwisata Singapura menjadi pasar aneka barang kerajinan, terutamanya pakaian jadi bukan rajutan di samping barang kerajinan jenis lainnya perhiasan ke negeri itu, sebab diantara wisatawan ada pula yang pengusaha.

"Pengusaha Bali memang terbanyak mengirimkan berbagai jenis pakaian jadi bukan rajutan ke Singapura, bahkan mengusai 39,89 persen pasar di sana, menyusul Inggris 17,41 persen, Hong Kong 10,45 persen dan sisanya baru negara potensial lainnya," kata Nyoman.

Biro Pusat Statistik Bali mencatat, realisasi Perdagangan luar negeri aneka barang nonmigas daerah ini ke Singapura cukup cerah bahkan perolehan devisanya bertambah terus setiap bulannya sejalan dengan pertumbuhan perekonomian negeri tersebut.

Perolehan devisa nonmigas Bali dari Singapura rata-rata bernilai 3,9 juta dolar AS per bulan sejalan dengan bertambah banyaknya volume perdagangannya, sehingga selama tahun 2014 hingga Oktober hasil perdagangan mencapai 39,8 juta dolar AS.

Perkembangan pariwisata Bali sangat signifikan berpengaruh besar terhadap peningkatan perdagangan luar negeri terutama aneka barang kerajinan bernilai seni buatan perajin Pulau Dewata ke mancanegara, karena dari jumlah turis, ada di antaranya pebisnis.

Besar arus barang ekspor aneka barang kerajinan dan nonmigas lainnya ke Australia, maka perolehan devisanya berada diurutan ketiga setelah Amerika serikat bernilai 96,1 juta dolar AS selama Januari-Oktober 2014, menyusul Jepang seharga 50,8 juta dolar AS.

Bali dalam kurun waktu sepuluh bulan I-2014 menghasilkan devisa dari mata dagangan aneka kerajinan dan nonmigas lainnya 451,7 juta dolar AS atau bertambah jika dibandingkan periode sama 2013 yang hanya 440,4 juta dolar AS. (MFD)

Pewarta: Oleh IK Sutika

Editor : Mayolus Fajar Dwiyanto


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014