Gianyar (Antara Bali) - Belas warga Tegal Jambangan Banjar Baung Desa Sayan, perkampungan seniman Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali kembali melakukan unjuk rasa ke Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN ) setempat.

Mereka didampingi seorang pengacara menyerahkan lembaran surat jawaban kepada Kepala BPN Gianyar, Jumat sore menjelang tutup kantor.

Suasana sempat tegang saat warga dihalangi petugas kepolisian. Diskusi berlangsung alot, Putu Arsana, SH pengacara warga tersebut berhasil meyakinkan petugas.

"Tenang pak, kami datang ke sini hanya untuk menyerahkan surat ini. Itu saja, izinkan kami masuk," ujar Ariana meyakinkan sejumlah polisi yang menghadang warga di depan gerbang BPN Gianyar.

"Ketegangan tersebut berangsur, angsur pulih kembali, warga kemudian dipersilakan masuk. Karena Kepala BPN sedang tidak ada di tempat, warga diterima oleh, Kasi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah (HTPT) BPN Gianyar," Wayan Sudita.

"Usulan ini akan saya tampung saja dulu karena atasan saya tidak ada," jelas Sudita.

Sementara itu, di sisi lain pengacara warga I Putu Arsana, SH mengatakan, pihaknya sangat kesal dengan ulah BPN melakukan pengukuran tanah warga. Pengukuran itu dilakukan pada hari libur.

Persoalan ini, kata dia akan terus berlanjut sampai ada pengerahan massa besar-besaran kalau BPN terus bertindak sewenang-wenang, katanya. (MFD)

Pewarta:

Editor : Mayolus Fajar Dwiyanto


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014