Denpasar (Antara Bali) - Produksi jagung di Bali dalam tahun 2014 diperkirakan mengalami penurunan sebanyak 14.276 ton pipil kering atau 24,80 persen akibat berkurangnya luas panen dan musim kemarau.

"Luas tanaman jagung diperkirakan berkurang 1.696 hektare atau 9,30 persen dibanding tahun sebelumnya," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Panasunan Siregar di Denpasar, Sabtu.

Ia mengatakan, menurunnya produksi jagung tersebut juga sebagai pengaruh dari menurunnya produktivitas sebesar 17,07 persen atau turun 5,39 kuintal per hektare.

Perkiraan menurunnya luas panen sebagai akibat semakin berkurangnya luas lahan tanaman jagung, karena beralih ke tanaman kehutanan seperti yang terjadi di daerah kritis Kubu, Kabupaten Karangasem dan Nusa Penida Kabupaten Klungkung.

Panasunan Siregar menambahkan, berkurangnya luas tanaman jagung juga sebagai dampak dari semakin bergairahnya petani mengembangkan tanaman hortikultura seperti tanaman jeruk dan cabai di Kabupaten Bangli dan Gianyar.

Hal yang tidak kalah penting lainnya, petani jagung memanen tanamannya pada buah muda untuk jagung rebus dan jagung bakar untuk konsumen di objek-objek wisata maupun pantai di Bali.

Petani jagung yang khusus melakukan panen muda kebanyakan di Kabupaten Klungkung, Badung dan Kota Denpasar.

Panasunan Siregar menambahkan, realisasi pada subround I periode Januari-April 2014 mencapai 32.994 ton pipilan kering, turun sebesar 12.221 ton atau 27,09 persen dibandingkan produksi pada subround yang sama tahun 2013.

Sedangkan produksi pada subround II 2014 (Mei-Agustus) menurun sebesar 2.751 ton (51,20 persen) dibandingkan dengan subround III (September-Desember) 2014 yang diperkirakan masih akan mengalami peningkatan sebesar 9,81 persen.

Dengan demikian totol produksi jagung selama 2014 diperkirakan akan mengalami penurunan sebesar 24,80 persen atau 14.276 ton pipilan kering, ujar Panasunan Siregar. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014