Singaraja (Antara Bali) - Kepolisian di Buleleng tetap melakukan pengamanan Gereja Paroki Santo Paulus di Jalan Kartini, Singaraja, pascakeributan yang berlangsung dengan diusirnya pastor dari lokasi tersebut, Selasa (24/8) lalu.

Kapolres Buleleng AKBP M Yudi Hartanto di Singaraja, Kamis mengatakan, pihaknya sudah menugaskan beberapa orang anggotanya, baik yang berseragam maupun tidak menggunakan pakaian polisi.

"Penjagaan yang dilakukan terhadap kawasan Gereja Santo Paulus di Singaraja itu berlangsung sejak pagi dan dilakukan bergantian," katanya.

Selain melibatkan personel Polsektif Singaraja, sejumlah anggota kepolisian yang bermarkas di Polres Buleleng juga dilibatkan untuk melakukan pengawasan terhadap lokasi peribadatan yang beberapa waktu lalu diwarnai keributan.

Terkait batas waktu pengamanan tersebut, Kapolres mengaku belum menentukannya sampai kapan pihaknya akan mengakhiri pengamana tersebut.

"Yang jelas, pengamanan akan berlangsung hingga situasi antarumat katolik itu betul-betul kondusif," kata Yudi.

Kapolres Yudi mengatakan, ia merasa khawatir masuknya pihak ketiga yang sengaja memperuncing masalah dan menambah ketegangan yang terjadi antarumat Katolik tersebut.

Selain itu, penjagaan juga untuk mengantisipasi pencurian yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab. Karena, masih ada beberapa barang berharga milik bekas penghuni sebelumnya dan harus diamankan, imbuh Yudi menegaskan.

Terkait dengan pemberlakuan penjaga keamanan oleh pihak kepolisian, pihak keuskupan lewat Romo Herman Yohanes Babey mengaku tidak pernah meminta secara tertulis kepada aparat untuk memberlakukan pengamanan dikawasan gerja.

Menurut dia, hal itu dilakukan kepolisian karena menganggap sudah merupakan sebuah tugas dan tanggung jawab dari aparat setempat.

"Pada intinya setiap warga negara perlu memperoleh keamanan dan karena berhubung situasi kemarin membuat situasi keamanan terganggu, tentunya wajar hal itu dilakukan dan kami tidak pernah akan merasa keberatan," ucapnya.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010