Yogyakarta (Antara Bali) - Dosen Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta Das Salirawati mengolah bunga sepatu (Hisbiscus rosa sinensis) menjadi teh yang bergizi.

"Zat gizi yang terkandung dalam teh bunga sepatu, baik yang dioven maupun disangrai, antara lain karbohidrat (glukosa), vitamin C, kafein, dan polifenol," kata Salirawati di Yogyakarta, Minggu.

Menurut dia, teh bunga sepatu memiliki komposisi zat-zat gizi tersebut sesuai dengan yang dibutuhkan manusia setiap hari dibandingkan dengan teh yang biasa dikonsumsi maupun teh rosella.

"Teh bunga sepatu dapat dibuat dengan cara dioven maupun disangrai. Kedua cara itu memberikan hasil yang berbeda, baik tekstur, tampilan, aroma maupun kadar zat gizi yang terkandung di dalamnya," katanya.

Ia mengatakan teh bunga sepatu yang dioven memiliki tekstur lebih halus dan aroma wangi bunga yang tercium lebih tajam, sedangkan yang disangrai memiliki tekstur kasar dan bau seperti teh biasa dan teh rosella, bau wangi bunga sepatu tidak tercium sama sekali.

Bunga sepatu banyak jenis dan warnanya, ada yang berkelopak tunggal atau rangkap, dan warnanya ada yang merah tua, pink, oranye, dan kuning.

"Teh bunga sepatu berwarna merah merupakan pilihan terbaik. Kita tidak perlu menambahkan zat pewarna karena sudah menghasilkan warna persis seperti teh biasa," katanya.

Menurut dia, teh bunga sepatu merah dan orange yang dioven memiliki kadar glukosa 296 mg/g dan 228 mg/g, sedangkan jika disangrai kadar glukosanya 80 mg/g dan 68 mg/g.

Pada teh rosella kadar glukosanya 60 mg/g dan beberapa teh biasa yang ada di pasaran memiliki kandungan glukosa yang relatif rendah, yaitu berkisar 6-8 mg/g. (WDY)

Pewarta: Oleh Bambang Sutopo Hadi

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014