Denpasar (Antara Bali) - Wakil Gubernur Bali Drs. Ketut Sudikerta menegaskan, kerukunan antarumat beragama menjadi hal yang sangat penting untuk mencegah timbulnya potensi konflik dalam masyarakat heterogen.
"Kerukunan antarumat beragama yang telah terbina selama ini tetap dapat terpelihara dengan baik," harap Wagub Sudikerta yang juga Ketua Dewan Penasehat Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB) Provinsi Bali di Denpasar, Selasa.
Ia sebelumnya membuka pertemuan Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB) Provinsi Bali yang diikuti tokoh dan pengurus masing-masing umat beragama di daerah ini.
Kerukunan umat beragama yang terpelihara dengan baik di daerah tujuan pariwisata Pulau Dewata selama ini tercermin dari sikap saling menghormati dan menghargai antar umat beragama dalam melaksanakan "swadharmanya" masing-masing.
Wagub Sudikerta menambahkan, kondisi yang demikian dapat diwujudkan erat kaitannya dengan sikap toleransi yang ditunjukkan oleh masyarakat Bali.
Kondisi yang demikian itu agar tetap bisa dipertahankan, karena menjadi bagian penting dalam upaya menjaga stabilitas keamanan. "Jika keamanan tetap terjaga, maka berbagai program pembangunan akan dapat kita laksanakan dengan baik," ujar Wagub Ketut Sudikerta.
Terkait dengan upaya meningkatkan semangat kerukunan, Wagub Sudikerta menaruh harapan besar terhadap keberadaan FKUB Bali.
Melalui berbagai kegiatannya, forum antar umat beragama diharapkan mampu memupuk semangat saling menghormati dan menghargai antar umat beragama.
Ia menginginkan, pertemuan yang melibatkan generasi muda lintas agama dapat dilakukan secara berkesinambungan.
Kepada generasi muda yang menjadi peserta pertemuan selama dua hari itu diingatkan, bahwa perbedaan keyakinan jangan menjadi benteng pembatas yang pada akhirnya memicu perpecahan.
Menurut Wagub Ketut Sudikerta agama harus dimaknai sebagai perwujudan bakti kepada Tuhan. "Keragaman hendaknya dijaga dengan norma agar potensi konflik dapat dicegah sedini mungkin," harap Sudikerta.
Selain itu juga mengharapkan agar kegiatan FKUB mampu merumuskan langkah-langkah strategis sebagai bahan rekomendasi kepada pemerintah dalam upaya meningkatkan rasa persaudaraan antarumat beragama.
Kegiatan melibatkan 100 peserta yang terdiri dari pemuda lintas agama dan perwakilan FKUB Kabupaten/Kota Se-Bali. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Kerukunan antarumat beragama yang telah terbina selama ini tetap dapat terpelihara dengan baik," harap Wagub Sudikerta yang juga Ketua Dewan Penasehat Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB) Provinsi Bali di Denpasar, Selasa.
Ia sebelumnya membuka pertemuan Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB) Provinsi Bali yang diikuti tokoh dan pengurus masing-masing umat beragama di daerah ini.
Kerukunan umat beragama yang terpelihara dengan baik di daerah tujuan pariwisata Pulau Dewata selama ini tercermin dari sikap saling menghormati dan menghargai antar umat beragama dalam melaksanakan "swadharmanya" masing-masing.
Wagub Sudikerta menambahkan, kondisi yang demikian dapat diwujudkan erat kaitannya dengan sikap toleransi yang ditunjukkan oleh masyarakat Bali.
Kondisi yang demikian itu agar tetap bisa dipertahankan, karena menjadi bagian penting dalam upaya menjaga stabilitas keamanan. "Jika keamanan tetap terjaga, maka berbagai program pembangunan akan dapat kita laksanakan dengan baik," ujar Wagub Ketut Sudikerta.
Terkait dengan upaya meningkatkan semangat kerukunan, Wagub Sudikerta menaruh harapan besar terhadap keberadaan FKUB Bali.
Melalui berbagai kegiatannya, forum antar umat beragama diharapkan mampu memupuk semangat saling menghormati dan menghargai antar umat beragama.
Ia menginginkan, pertemuan yang melibatkan generasi muda lintas agama dapat dilakukan secara berkesinambungan.
Kepada generasi muda yang menjadi peserta pertemuan selama dua hari itu diingatkan, bahwa perbedaan keyakinan jangan menjadi benteng pembatas yang pada akhirnya memicu perpecahan.
Menurut Wagub Ketut Sudikerta agama harus dimaknai sebagai perwujudan bakti kepada Tuhan. "Keragaman hendaknya dijaga dengan norma agar potensi konflik dapat dicegah sedini mungkin," harap Sudikerta.
Selain itu juga mengharapkan agar kegiatan FKUB mampu merumuskan langkah-langkah strategis sebagai bahan rekomendasi kepada pemerintah dalam upaya meningkatkan rasa persaudaraan antarumat beragama.
Kegiatan melibatkan 100 peserta yang terdiri dari pemuda lintas agama dan perwakilan FKUB Kabupaten/Kota Se-Bali. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014