Denpasar (Antara Bali) - Harga berbagai jenis buah-buahan, baik lokal maupun impor di pasar Badung, jantung Kota Denpasar, Bali mengalami pengingkatan hampir dua kali lipat.
"Kenaikan harga yang sangat menjolok itu terjadi sebulan belakangan ini seiring dengan kenaikan bahan kebutuhan pokok lainnya," kata Suyati, salah seorang pedagang buah-buahan di Pasar Badung, Denpasar, Senin.
Ia mengatakan, buah salak pondok meningkat dari Rp 10.000 menjadi Rp 15.000 per kilogramnya, buah manggis dari Rp 15.000 menjadi Rp 45.000 per kilogramnya, atau mengalami kenaikan Rp 30.000/kg.
Selain itu juga semangka dari Rp 3.500 sekarang mencapai Rp 4.500 per kilogramnya, melon yang dulunya Rp 4.000 per kilogramnya sekarang mencapai harga Rp 6.000 per kilogramnya.
Suyati menambahkan untuk buah impor seperti anggur Tiongkok yang dulunya Rp 40.000 sekarang menjadi Rp 90.000 per kilogramnya mengalami kenaikan harga Rp 50.000/kg dan anggur Amerika yang dulunya Rp 55.000 menjadi Rp 60.000 per kilogramnya.
Sementara anggur lokal ikut mengalami kenaikan dari harga Rp 10.000 menjadi Rp 15.000 per kilogramnya.
Untuk pasokan semua jenis buah-buahan itu tidak masalah, karena semua kebutuhan pasar dipasok oleh para distributor yang bertempat Banjar Titis, yang tidak jauh dari Pasar Badung..
Tidak hanya Suyati para pedagang buah lainnya juga mengeluhkan akan tingginya harga buah-buahan yang ada dipasaran. Tidak seperti dulu, harga buah tidak mengalami kenaikan yang signitif sehingga tidak perlu modal yang besar untuk dapat berjualan.
Hal itu akibat adanya rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), di samping pengaruh dari cuaca buruk yakni musim kemarau yang cukup panjang.
Demikian pula kegiatan ritual yang digelar masyarakat Bali juga sangat berpengaruh terhadap kenaikan harga buah-buahm. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Kenaikan harga yang sangat menjolok itu terjadi sebulan belakangan ini seiring dengan kenaikan bahan kebutuhan pokok lainnya," kata Suyati, salah seorang pedagang buah-buahan di Pasar Badung, Denpasar, Senin.
Ia mengatakan, buah salak pondok meningkat dari Rp 10.000 menjadi Rp 15.000 per kilogramnya, buah manggis dari Rp 15.000 menjadi Rp 45.000 per kilogramnya, atau mengalami kenaikan Rp 30.000/kg.
Selain itu juga semangka dari Rp 3.500 sekarang mencapai Rp 4.500 per kilogramnya, melon yang dulunya Rp 4.000 per kilogramnya sekarang mencapai harga Rp 6.000 per kilogramnya.
Suyati menambahkan untuk buah impor seperti anggur Tiongkok yang dulunya Rp 40.000 sekarang menjadi Rp 90.000 per kilogramnya mengalami kenaikan harga Rp 50.000/kg dan anggur Amerika yang dulunya Rp 55.000 menjadi Rp 60.000 per kilogramnya.
Sementara anggur lokal ikut mengalami kenaikan dari harga Rp 10.000 menjadi Rp 15.000 per kilogramnya.
Untuk pasokan semua jenis buah-buahan itu tidak masalah, karena semua kebutuhan pasar dipasok oleh para distributor yang bertempat Banjar Titis, yang tidak jauh dari Pasar Badung..
Tidak hanya Suyati para pedagang buah lainnya juga mengeluhkan akan tingginya harga buah-buahan yang ada dipasaran. Tidak seperti dulu, harga buah tidak mengalami kenaikan yang signitif sehingga tidak perlu modal yang besar untuk dapat berjualan.
Hal itu akibat adanya rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), di samping pengaruh dari cuaca buruk yakni musim kemarau yang cukup panjang.
Demikian pula kegiatan ritual yang digelar masyarakat Bali juga sangat berpengaruh terhadap kenaikan harga buah-buahm. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014