Denpasar (Antara Bali) - PT Pertamina Persero mencatat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di Bali melonjak hingga 10 persen sejak adanya berita rencana kenaikan harga komoditas itu.

"Konsumsi BBM jenis premium naik sebesar 10 persen dan solar juga naik sebesar sembilan persen dari rata-rata harian," kata Assistant Manager External Relation Marketing Operation Pertamina Region V, Heppy Wulansari kepada Antara di Denpasar, Jumat.

Dia menjelaskan bahwa dalam kondisi normal konsumsi premium di Pulau Dewata itu mencapai 2.300 kiloliter per hari dan solar sebanyak 625 kiloliter per hari.

"Maraknya berita rencana kenaikan harga BBM subsidi oleh pemerintah berdampak pada peningkatan konsumsi BBM di wilayah Bali. Meski demikian peningkatan ini dapat diantisipasi dengan baik oleh Pertamina," ujarnya.

Heppy menjamin stok dan penyaluran BBM dalam kondisi aman meskipun ada peningkatan konsumsi BBM.

Pihaknya juga memonitor ketersediaan di SPBU dan meminta stasiun pengisian bahan bakar umum untuk memiliki persediaan yang cukup agar tidak sampai kehabisan stok.

"Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan aparat untuk pengawasan lapangan agar situasi ini tidak dimanfatkan oknum-oknum penimbun" jelas Heppy.

Dia mengimbau masyarakat untuk bersama-sama mengawasi penggunaan BBM bersubsidi di lapangan, termasuk jika ada indikasi penimbunan. Masyarakat dapat melaporkan kepada aparat berwenang karena hal tersebut merupakan pelanggaran hukum.

Sejak beberapa minggu terakhir sejumlah SPBU di Bali mengalami keterbatasan stok BBM. Konsumen bahkan sempat kecewa lantaran banyak SPBU yang memasang pengumuman stok habis meskipun Pertamina menjamin persediaan dan penyaluran aman.

Hingga saat ini, masih banyak SPBU di sepanjang jalur Denpasar menuju Singaraja yang stok BBM-nya terbatas. (WDY)

Pewarta: Oleh Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014