Jakarta (Antara Bali) - Sekitar 75 persen dari seluruh pecandu narkoba
di Indonesia adalah pelajar atau dari kalangan usia produktif.
"Rata-rata pecandu narkoba adalah pelajar dan generasi muda, persentasenya sekitar 75 persen dari total pecandu yang mencapai 4,5 juta jiwa di seluruh Indonesia," kata Analis Peran Serta Masyarakat Deputi Pemberdayaan Masyarakat BNN, AKBP Maria Sorlury di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan bahwa angka ini dikawatirkan akan meningkat pada 2015 menjadi 5 juta pecandu narkoba. Pada tahun ini, setiap harinya pecandu yang meninggal dunia bisa mencapai 50 hingga 70 orang.
Sementara untuk fasilitas rehabilitasi, kata dia, hampir semua tempat sudah penuh, dan menggunakan sistem tunggu untuk menampung pecandu yang akan direhabilitasi.
"Saat ini pemerintah sudah bekerjasama dengan sejumlah rumah sakit untuk menampung orang-orang yang akan direhabilitasi," ujarnya.
Ia berharap, ke depannya semua provinsi di Indonesia sudah memiliki paling tidak satu tempat rehabilitasi.
Karena saat ini, lanjutnya, seluruh tempat rehabilitasi yang ada di Indonesia hanya bisa menampung 18.000 orang, sangat sedikit dibandingkan jumlah pecandunya.
"Makanya para pecandu itu masih berkeliaran di luar sana, dan berpotensi jumlahnya bertambah," kata dia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Rata-rata pecandu narkoba adalah pelajar dan generasi muda, persentasenya sekitar 75 persen dari total pecandu yang mencapai 4,5 juta jiwa di seluruh Indonesia," kata Analis Peran Serta Masyarakat Deputi Pemberdayaan Masyarakat BNN, AKBP Maria Sorlury di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan bahwa angka ini dikawatirkan akan meningkat pada 2015 menjadi 5 juta pecandu narkoba. Pada tahun ini, setiap harinya pecandu yang meninggal dunia bisa mencapai 50 hingga 70 orang.
Sementara untuk fasilitas rehabilitasi, kata dia, hampir semua tempat sudah penuh, dan menggunakan sistem tunggu untuk menampung pecandu yang akan direhabilitasi.
"Saat ini pemerintah sudah bekerjasama dengan sejumlah rumah sakit untuk menampung orang-orang yang akan direhabilitasi," ujarnya.
Ia berharap, ke depannya semua provinsi di Indonesia sudah memiliki paling tidak satu tempat rehabilitasi.
Karena saat ini, lanjutnya, seluruh tempat rehabilitasi yang ada di Indonesia hanya bisa menampung 18.000 orang, sangat sedikit dibandingkan jumlah pecandunya.
"Makanya para pecandu itu masih berkeliaran di luar sana, dan berpotensi jumlahnya bertambah," kata dia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014