Denpasar (Antara Bali) - Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar Putu Budiasa mengatakan keberadaan petugas balawista atau petugas penjaga pantai wisata di kota ini dinilai masih kurang.
"Kota Denpasar hanya memiliki 15 personel balawista untuk menjaga lebih dari 10 kilometer panjang garis pantai," katanya di Denpasar, Rabu.
Tidak hanya itu, kata dia, sampai saat ini balawista tersebut juga tidak memiliki peralatan yang memadai.
"Selain personelnya sedikit, juga peralatan masih kurang memadai. Untuk itu ke depannya kita akan berupaya pengadaan peralatan dan penambahan personel," kata lelaki asal Banjar Pagan, Kota Denpasar itu.
Ia menjelaskan, dengan panjang garis pantai Kota Denpasar lebih dari 10 kilometer seharusnya memiliki 20 petugas balawista, namun hingga saat ini pihaknya belum bisa melakukan penambahan karena terbentur anggaran.
"Kalau idealnya, melihat kebutuhan pantai di Denpasar, kami memerlukan 20 petugas balawista," ujarnya.
Dikatakan, saat ini beberapa kawasan pantai, seperti Pantai Serangan memang membutuhkan petugas balawista. Karena kawasan pantai ini sudah mulai ramai didatangi pengunjung yang sebagian besar bermain "surfing" atau selancar.
"Rencananya di kawasan ini akan kami tambah satu pos lagi dengan lima orang balawista," ucapnya.
Budiasa mengatakan, pihaknya mencatat sampai saat ini balawista hanya memiliki satu boat dari fiber untuk memantau keseluruhan kawasan pantai Sanur.
"Untuk perahu karet sampai saat ini kami belum memiliki, tapi dalam waktu dekat kami akan ajukan penambahan untuk sarana pendukung balawista," katanya.
Selain itu, 15 personel balawista ini hanya memiliki satu pos yang berada di kawasan Pantai Matahari Terbit.
"Untuk di pantai lainnya, seperti di Padanggalak memang kami tidak membuat pos, karena disana memang tidak boleh ada orang berenang," kata Budiasa menjelaskan.
Jika dibandingkan dengan Kabupaten Badung, kata dia, keberadaan balawista di Kota Denpasar sangat jauh tertinggal.
Saat ini balawista Badung memiliki 125 personel yang terbagi di 18 pos balawista untuk mengawasi 80 kilometer panjang garis pantai.
"Tidak hanya itu, balawista Badung juga dilengkapi fasilitas penunjang, seperti 'speed boat', perahu karet hingga mobil ambulan," kata Budiasa.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010
"Kota Denpasar hanya memiliki 15 personel balawista untuk menjaga lebih dari 10 kilometer panjang garis pantai," katanya di Denpasar, Rabu.
Tidak hanya itu, kata dia, sampai saat ini balawista tersebut juga tidak memiliki peralatan yang memadai.
"Selain personelnya sedikit, juga peralatan masih kurang memadai. Untuk itu ke depannya kita akan berupaya pengadaan peralatan dan penambahan personel," kata lelaki asal Banjar Pagan, Kota Denpasar itu.
Ia menjelaskan, dengan panjang garis pantai Kota Denpasar lebih dari 10 kilometer seharusnya memiliki 20 petugas balawista, namun hingga saat ini pihaknya belum bisa melakukan penambahan karena terbentur anggaran.
"Kalau idealnya, melihat kebutuhan pantai di Denpasar, kami memerlukan 20 petugas balawista," ujarnya.
Dikatakan, saat ini beberapa kawasan pantai, seperti Pantai Serangan memang membutuhkan petugas balawista. Karena kawasan pantai ini sudah mulai ramai didatangi pengunjung yang sebagian besar bermain "surfing" atau selancar.
"Rencananya di kawasan ini akan kami tambah satu pos lagi dengan lima orang balawista," ucapnya.
Budiasa mengatakan, pihaknya mencatat sampai saat ini balawista hanya memiliki satu boat dari fiber untuk memantau keseluruhan kawasan pantai Sanur.
"Untuk perahu karet sampai saat ini kami belum memiliki, tapi dalam waktu dekat kami akan ajukan penambahan untuk sarana pendukung balawista," katanya.
Selain itu, 15 personel balawista ini hanya memiliki satu pos yang berada di kawasan Pantai Matahari Terbit.
"Untuk di pantai lainnya, seperti di Padanggalak memang kami tidak membuat pos, karena disana memang tidak boleh ada orang berenang," kata Budiasa menjelaskan.
Jika dibandingkan dengan Kabupaten Badung, kata dia, keberadaan balawista di Kota Denpasar sangat jauh tertinggal.
Saat ini balawista Badung memiliki 125 personel yang terbagi di 18 pos balawista untuk mengawasi 80 kilometer panjang garis pantai.
"Tidak hanya itu, balawista Badung juga dilengkapi fasilitas penunjang, seperti 'speed boat', perahu karet hingga mobil ambulan," kata Budiasa.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010