Singaraja (Antara Bali) - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Buleleng sedang mendalami motif kejadian perampokan di unit Pegadaian yang terletak di pusat perbelanjaan Hardys Plaza, Singaraja.

Kabag Bina Mitra Polres Buleleng Kompol Made Sudirsa didampingi Kanit I (Buser) Iptu Ketut Adnyana Tunggal Jaya ketika dikonfirmasi wartawan di Singaraja, Bali, Rabu mengatakan, pihaknya masih menelusuri dengan mendasarkan pada barang bukti yang ada.

"Kami masih melakukan penelusuran berdasarkan alat bukti saat ini. Karena ada kemungkinan motif kejadian bukan perampokan murni," ujar Adnyana.

Adnyana mengaku sudah ada gambaran namun belum bisa diungkapnya saat ini.

Dia mengatakan keberadaan pelaku sempat teridentifikasi dari sinyal handphone seluler milik korban yang turut di bawa lari oleh pelaku.

"Titik pergerakannya sempat terpantau di desa Sangsit Kecamatan Sawan, dan terakhir di Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada," ujar Adnyana.

Selain itu, ada sejumlah petunjuk lain yang mengarah kepada motif tersebut bukan karena murni perampokan.

Menurutnya, kejadian yang berlangsung di dalam ruang unit Pegadaian, diperkirakan tak berlangsung lebih dari 15 menit.

Dimana, lanjutnya, kantor unit pelayanan unit Pegadaian yang ada di Hardys Plaza, biasanya baru mulai di buka pada pukul 11.00 Wita sampai dengan pukul 17.00 Wita.

Sementara, lanjutnya, korban baru berangkat dari kantor Pegadaian cabang Singaraja yang berada di jalan Ahmad Yani sekitar pukul 11.00 Wita.

Disamping itu, ada sejumlah benda berharga yang menjadi jaminan dengan nilai tawar seharga lebih dari Rp40 juta milik salah satu pengusaha di kawasan Singaraja.

"Kami masih cari semua benang merah dari alat bukti temuan anggota saya yang sekarang sudah bergerak menyebar. Semoga dalam waktu dekat ini bisa kami temukan pelakunya," ujar Adnyana.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010