Denpasar (Antara Bali) - Kota Singaraja, ibukota Kabupaten Buleleng, Bali utara, mengalami inflasi sebesar 0,77 persen pada Agustus 2014, dengan indeks harga konsumen 117,70.

"Tingkat inflasi tahun kelender pada Agustus 2014 sebesar 3,49 persen, dan tingkat inflasi tahun ke tahun yakni Agustus 2014 terhadap Agustus 2013 sebesar 4,64 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panusunan Siregar di Denpasar, Senin.

Ia mengatakan inflasi yang terjadi tersebut dipengaruhi mulainya tahun ajaran baru di sekolah dasar hingga perguruan tinggi serta masih dipengaruhi oleh situasi pasar pascalebaran.

Selain itu juga akibat kenaikan tarif dasar listrik (TDL) yang ditunjukkan oleh meningkatnya indeks kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar sebesar 3,25 persen.

Demikian pula kelompok bahan makanan sebesar 1,04 persen, kelompok perumahan, air, listrik, bas dan bahan bakar 0,75 persen, kelompok sandang 0,66 persen, kelompok kesehatan 0,35 persen serta kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,32 persen.

Sedangkan penurunan indeks terjadi pada kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen.

Panusunan Siregar menambahkan, komoditas yang mengalami peningkatan harga tertinggi selama bulan Agustus 2014 antara l cabe rawit, daging ayam ras dan sewa rumah.

Dari 82 kota di Indonesia yang menjadi sasaran servei, 66 kota di antaranya mengalami inflasi dan 16 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 1,98 persen dan terendah di Banjarmasin 0,02 persen.

Jika diurut dari inflasi tertinggi, Kota Singaraja menempati urutan ke-14 dari 66 kota yang mengalami inflasi, ujar Panasunan Siregar. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014