Jakarta (Antara Bali) - Pemerintah menyerap dana sebesar Rp2,87 triliun dalam lelang tiga seri Sukuk Negara pada Selasa ini, dari total penawaran yang masuk sebesar hampir Rp4,11 triliun.

Keterangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan di Jakarta, Selasa, menyebutkan jumlah Rp2,87 triliun itu berasal dari seri SPN-S13022015 sebesar Rp2 triliun, seri PBS005 Rp460 miliar dan seri PBS006 Rp410 miliar.

Imbal hasi rata-rata tertimbang untuk seri SPN-S13022015 sebesar 6,88 persen dan imbalan secara diskonto.

Penawaran masuk untuk seri SPN-S13022015 sebesar Rp2,92 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 6,78 persen dan tertinggi 7,5 persen. SBSN ini akan jatuh tempo13 Februari 2015.

Imbal hasil rata-rata tertimbang untuk seri PBS005 sebesar 9,32 persen dan tingkat imbalan 6,75 persen.

Penawaran masuk untuk seri PBS005 sebesar Rp726 miliar dengan imbal hasil terendah masuk 9,25 persen dan tertinggi 9,75 persen. SBSN ini akan jatuh tempo 15 April 2043.

Sementara itu imbal hasil rata-rata tertimbang untuk seri PBS006 sebesar 8,27 persen, tingkat imbalan 8,25 persen. Penawaran yang masuk untuk seri ini sebesar Rp462 miliar dengan imbal hasil terendah masuk 8,22 persen dan tertinggi 8,88 persen.

Jumlah dimenangkan sebesar hampir Rp2,87 triliun itu lebih tinggi dari target indikatif yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp1,5 triliun.

Penjualan Sukuk atau Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) itu ditujukan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN Perubahan 2014. (WDY)

Pewarta: Oleh Agus Salim

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014