Denpasar (Antara Bali) - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Sapta Nirwandar mengatakan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia, termasuk Kalimantan, meningkat signifikan setiap tahunnya.

"Berdasarkan data pada tahun 2013 sektor pariwisata di Indonesia meraih kunjungan 8.802.129 wisman atau tumbuh 9,42 persen dengan perolehan devisa sebesar 10,05 miliar dolar AS atau naik 10,99 persen dibanding tahun 2012 yang sebesar 9,1 miliar dolar AS," katanya pada pembukaan "Event Borneo Extravaganza 2014" di Kuta, Bali, Jumat.

Wamenparekraf mengatakan nilai kontribusi tersebut menempatkan pariwisata dalam peringkat kelima di bawah minyak dan gas bumi (migas), batubara, minyak kelapa sawit dan karet olahan.

"Pencapaian target sektor pariwisata sepanjang tahun 2013 tersebut semakin menguatkan bahwa prospek pariwisata cerah pada tahun 2014 ini," katanya.

Sapta Nirwandar menegaskan kemajuan pariwisata akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat karena pariwisata mempunyai dampak ganda besar terutama dengan industri kreatif, yang mempunyai hubungan erat dengan pariwisata.

Pariwisata dan ekonomi kreatif juga sektor yang pertumbuhannya inklusif karena nilai tambahnya langsung dirasakan masyarakat lokal. Berbagai sektor dalam industri kreatif sudah menjadi atraksi pariwisata yang semakin populer, seperti kuliner, seni pertunjukan, desain ataupun fesyen.

Ia menyoroti dampak pertumbuhan pariwisata pada industri ekonomi kreatif di Kalimantan, seiring dengan peningkatan kunjungan ke Kalimantan Timur (Kaltim).

Jumlah hotel di daerah itu pada tahun 2012 mencapai 420 unit mulai dari kelas melati hingga bintang empat, naik 14,05 persen dibandingkan tahun 2008 yang berjumlah 361 unit. Bersamaan dengan itu jumlah grup sanggar budaya dan gedung kesenian di Kaltim juga semakin berkembang.

Sapta Nirwandar menyebutkan data Dinas Pariwisata Kaltim pada tahun 2008, jumlah grup sanggar budaya dan gedung kesenian sebanyak 172 grup dengan 13 gedung kesenian, sedangkan tahun 2012 meningkat mencapai 242 grup dengan 17 gedung.

Begitu juga industri busana juga tumbuh seiring dengan motif dan corak batik Indonesia yang semakin kaya dengan tumbuh kembangnya corak-corak khas batik Kalimantan.

Kemajuan pariwisata akan secara langsung memajukan industri kreatif, sebaliknya industri kreatif yang maju akan menjadikan sebuah kota atau suatu daerah berkembang menjadi destinasi pariwisata yang unggul.

Menurut Wamenparekraf, selama tahun 2013 kontribusi ekonomi kreatif terhadap perekonomian nasional mencapai Rp641,8 triliun atau tujuh persen pada produk domestik bruto (PDB).

"Kontribusi devisa dari sektor ekonomi kreatif mencapai 11,89 miliar dolar AS sehingga secara total sektor pariwisata dan ekonomi kreatif menyumbang devisa sebesar 21,95 miliar dolar AS atau berkontribusi sebesar 11,04 persen pada total devisa Indonesia," katanya. (WDY)

Pewarta: Oleh I Komang Suparta

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014