Kuta (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyatakan perlu ditingkatkan berbagai aktivitas yang bersifat penyadaran kepada masyarakat agar tidak terjerumus dalam kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
"Yang paling penting adalah memberikan penyadaran kepada masyarakat bahwa itu (ISIS) adalah sesuatu yang sesat dan tak benar dan merugikan bangsa," katanya usai mendampingi Wakil Menteri Kehakiman Australia mengunjungi Monumen Tragedi Bom Bali I di Legian, Kuta, Kabupaten Badung, Jumat.
Menurut dia, kelompok radikal ISIS merupakan masalah ideologi yang tidak mudah untuk diatasi.
Pihaknya memastikan bahwa di Pulau Dewata tidak ada pergerakan ISIS berdasarkan keterangan aparat intelijen.
"Sejauh ini terkendali dan menurut laporan belum ada gejala di Bali dan kami harapkan aparat bisa memelihara situasi," ucapnya.
Meski demikian, pihaknya mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan siaga karena ideologi atau paham kelompok tersebut tidak mudah dideteksi.
Sebelumnya pemerintah melalui TNI dan Polri termasuk organisasi keagamaan seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammadiyah dan tokoh lainnya menilai ISIS merupakan kelompok terlarang di Tanah Air.
Pemerintah bahkan mengancam akan mencabut kewarganegaraan bagi WNI yang bergabung ke dalam ISIS. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Yang paling penting adalah memberikan penyadaran kepada masyarakat bahwa itu (ISIS) adalah sesuatu yang sesat dan tak benar dan merugikan bangsa," katanya usai mendampingi Wakil Menteri Kehakiman Australia mengunjungi Monumen Tragedi Bom Bali I di Legian, Kuta, Kabupaten Badung, Jumat.
Menurut dia, kelompok radikal ISIS merupakan masalah ideologi yang tidak mudah untuk diatasi.
Pihaknya memastikan bahwa di Pulau Dewata tidak ada pergerakan ISIS berdasarkan keterangan aparat intelijen.
"Sejauh ini terkendali dan menurut laporan belum ada gejala di Bali dan kami harapkan aparat bisa memelihara situasi," ucapnya.
Meski demikian, pihaknya mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan siaga karena ideologi atau paham kelompok tersebut tidak mudah dideteksi.
Sebelumnya pemerintah melalui TNI dan Polri termasuk organisasi keagamaan seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammadiyah dan tokoh lainnya menilai ISIS merupakan kelompok terlarang di Tanah Air.
Pemerintah bahkan mengancam akan mencabut kewarganegaraan bagi WNI yang bergabung ke dalam ISIS. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014