Denpasar (Antara Bali) - Tingkat hunian kamar hotel kelas bintang di daerah tujuan wisata Pulau Bali rata-rata sebesar 62,10 persen selama Juni 2014, naik 1,09 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat 61,01 persen.

"Tingkat hunian hotel tersebut tergolong cukup baik karena di atas 50 persen mampu menutupi biaya operasional dan gaji karyawan," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panusunan Siregar di Denpasar, Rabu.

Ia mengatakan, Bali pada Juni 2014 menerima kunjungan 330.396 wisatawan mancanegara, naik 19,85 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya, atau bertambah 15,51 persen dibanding dengan bulan Mei 2014.

Wisatawan mancanegara dalam menikmati liburan di Pulau Dewata hampir seluruhnya menggunakan fasilitas hotel kelas bintang yang tersebar pada enam dari sembilan kabupaten/kota di daerah ini.

Panusunan Siregar menyebutkan, tingkat penghunian kamar (TPK) tertinggi terjadi pada hotel di wilayah Kabupaten Tabanan yang mencapai 87,11 persen naik dari bulan sebelumnya 61,71 persen.

Kemudian hotel yang ada di Kota Denpasar sebesar 66,25 persen, juga meningkat dari hunian bulan sebelumnya yang tercatat 62,70 persen, Kabupaten Badung menempati posisi ketiga dengan tingkat hunian 62,30 persen, menurun dari bulan sebelumnya yang tercatat 71,32 persen.
Panusunan Siregar menjelaskan, poisisi keempat Kabupaten Gianyar dengan tingkat hunian 55,56 persen, mengalami kenaikan dari bulan sebelumnya yang tercatat 55,26 persen, Kabupaten Buleleng 41,66 persen menurun dari bulan sebelumnya 45,28 persen.

Sedangkan tingkat hunian hotel kelas bintang di Kabupaten Karangasem, daerah ujung timur Pulau Bali hanya tercatat 41,66 persen, mengalami penurunan dari bulan sebelumnya 43,36 persen.

Sedangkan tiga daerah lainnya di Bali meliputi Kabupaten Jembrana, Bangli dan Kabupaten Klungkung hingga saat ini belum memiliki fasilitas hotel kelas bintang.

DPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali mencatat di Pulau Dewata terdapat 2.260 hotel kelas bintang dan non bintang dengan kapasitas 56.971 kamar.

Kamar hotel tersebut di luar vila yang keberadaannya kini tersebar hingga ke daerah pelosok perdesaan dan banyak yang belum memiliki izin.

Padahal hasil penelitian SCETO tahun 1985 Bali idealnya hanya mampu menampung 24.000 kamar hotel bertaraf internasional, namun kenyataannya sekarang melebihi batas ideal tersebut. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014