Denpasar (Antara Bali) - Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menyuguhkan karya instalasi garapan kolaborasi yang diberi judul "Jejak Tradisi Dalam Dinamika Budaya" serangkaian Dies Natalis XI dan wisuda sarjana XIII lembaga pendidikan tinggi seni tersebut.
"Karya tersebut disuguhkan pada malam kesenian di kampus ISI Denpasar, Kamis malam yang akan disaksikan oleh masyarakat umum, bersamaan dengan penyuguhan delapan karya monumental tabuh dan tari," kata Rektor ISI Denpasar Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.SKar M.Hum di Denpasar, Kamis.
Ia mengatakan, karya instalasi yang ditangkat dari Satyam Siwam Sundharam yang merupakan pilar-pilar kesejatian diri manusia yang semuanya mengalir deras sepanjang hajat, namun masih banyak mengubur dengan kebutaan hati serta dalih-dalih kebenaran.
Ilmuwan, para suci dan seniman menerobos menembus misteri menemukan realita yang mensejahterakan dan mendamaikan. Realita itu dambaan bagi setiap insan.
Drs I Ketut Murdana, MSi, dosen FSRD ISI Denpasar yang menggagas dan mengonsep karya seni tersebut menambahkan, pihaknya meramu dengan bahasa estetis yang netral, riang, sejuk dan membahagiakan.
Ketika itulah kesadaran material tersucikan mencapai kesadaran spiritual yang dinamis, melahirkan budaya "sattwam" menjadi tradisi yang berpengetahuan dalam berbagai ekspresi dan variasinya.
Murdana menambahkan, nilai-nilai itulah menteladani tingkah laku umat manusia sepanjang zaman yang mengalirkan kesejatian yang menyentuh dan mengisi jiwa-jiwa kosong, terbuka dan selalu merindukan-Nya.
Refleksi kemurniaan itu melahirkan proses kreatif, merindukan keindahan moral, menyeimbangkan "Satyam, Siwam, Sundharam" mencapai kehidupan yang sejati, ujar Murdana.
Karya instalasi monumental yang terbuat dari bahan bambu yang unik itu, terdiri atas satu instalasi utama yang didukung oleh tujuh objek. Ketujuh program studi (prodi) di lingkungan FSRD ISI Denpasar akan merespon dengan perform dari jurusan Desain Fashion dan pementasan tari oleh mahasiswa tari ISI Denpasar. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Karya tersebut disuguhkan pada malam kesenian di kampus ISI Denpasar, Kamis malam yang akan disaksikan oleh masyarakat umum, bersamaan dengan penyuguhan delapan karya monumental tabuh dan tari," kata Rektor ISI Denpasar Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.SKar M.Hum di Denpasar, Kamis.
Ia mengatakan, karya instalasi yang ditangkat dari Satyam Siwam Sundharam yang merupakan pilar-pilar kesejatian diri manusia yang semuanya mengalir deras sepanjang hajat, namun masih banyak mengubur dengan kebutaan hati serta dalih-dalih kebenaran.
Ilmuwan, para suci dan seniman menerobos menembus misteri menemukan realita yang mensejahterakan dan mendamaikan. Realita itu dambaan bagi setiap insan.
Drs I Ketut Murdana, MSi, dosen FSRD ISI Denpasar yang menggagas dan mengonsep karya seni tersebut menambahkan, pihaknya meramu dengan bahasa estetis yang netral, riang, sejuk dan membahagiakan.
Ketika itulah kesadaran material tersucikan mencapai kesadaran spiritual yang dinamis, melahirkan budaya "sattwam" menjadi tradisi yang berpengetahuan dalam berbagai ekspresi dan variasinya.
Murdana menambahkan, nilai-nilai itulah menteladani tingkah laku umat manusia sepanjang zaman yang mengalirkan kesejatian yang menyentuh dan mengisi jiwa-jiwa kosong, terbuka dan selalu merindukan-Nya.
Refleksi kemurniaan itu melahirkan proses kreatif, merindukan keindahan moral, menyeimbangkan "Satyam, Siwam, Sundharam" mencapai kehidupan yang sejati, ujar Murdana.
Karya instalasi monumental yang terbuat dari bahan bambu yang unik itu, terdiri atas satu instalasi utama yang didukung oleh tujuh objek. Ketujuh program studi (prodi) di lingkungan FSRD ISI Denpasar akan merespon dengan perform dari jurusan Desain Fashion dan pementasan tari oleh mahasiswa tari ISI Denpasar. (WDY)
Editor : I Nyoman Aditya T I
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014