Denpasar (Antara Bali) - Produksi jagung di Bali dalam tahun 2014 diperkirakan mengalami penurunan sebanyak 13.123 ton pipil kering atau 22,79 persen dalam tahun 2014 akibat berkurangnya luas panen.

"Luas tanaman jagung diperkirakan berkurang 1.139 hektare atau 6,25 persen dibanding tahun sebelumnya," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali , Panasunan Siregar di Denpasar, Minggu.

Ia mengatakan, berdasarkan angka ramalan satu (Aram 1) 2014 ke angka tetap 2013 menunjukkan, berkuangnya produksi jagung itu juga diakibatkan menurunnya produktivitas sebesar 17,63 persen (turun 5,57 kuwintal per hektare.

Perkiraan menurunnya luas panen sebagai akibat berkurangnya luas tanaman jagung karena beralih ke tanaman kehutanan seperti yang terhadi di daerah Kubu, Kabupaten Karangasem dan Nusa Penida di Kabupaten Klungkung.

Panasunan Siregar menambahkan, tanaman jagung juga produksinya dipanen muda seperti di Kabupaten Badung dan Klungkung. Jagung panen muda itu untuk memenuhi kebutuhan jagung bakar dan rebus di objek-objek wisata.

Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardana dalam kesempatan terpisah sebelumnya mengatakan, pihaknya mempunyai sasaran untuk meningkatkan produksi jagung hingga mencapai 77.154 ton dalam musim tanam 2014 atau meningkat 36,27 persen dibandingkan musim tanam tahun sebelumnya 56.618 ton.

Upaya itu dengan meningkatkan produksi persatuan hektare dan memperluas tanaman jagung, terutama di lahan kering. Untuk mencapai sasaran produksi jagung tersebut akan melakukan penanaman pada lahan seluas 27.041 hektare, meningkat dibanding realisasi penanaman tahun sebelumnya tercatat 18.223 hektare.

Upaya itu juga disertai dengan memberikan bantuan bibit jagung jenis unggul kepada petani, disamping pendampingan dan pembinaan secara berkelanjutan. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014