Denpasar (Antara Bali) - Kepolisian Daerah Bali mengerahkan sekitar 8.700 personel yang akan bertugas mengamankan jalannya Pemilihan Presiden pada 9 Juli 2014.
"Kami kerahkan dua per tiga dari 13.000 kekuatan yang ada. Sisanya cadangan semua harus siap," kata Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Albertus Julius Benny Mokalu di Denpasar, Senin.
Sebagian besar dari polisi itu, jelas dia, akan bertugas mengamankan 5.939 unit tempat pemungutan suara yang tersebar di Pulau Dewata.
Satu TPS, lanjut dia, idealnya dijaga oleh satu orang polisi yang dibantu oleh petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas).
"Sehingga betul-betul potensi pelanggaran dalam Pilpres itu tidak ada. Kalau kita siap dan siaga, maka pelaku yang ingin mengganggu keamanan akan urung melakukan kegiatannya," ucap Mantan Kepala Polda Bengkulu itu menambahkan.
Oleh karena itu, pihaknya telah menyiapkan sejumlah rencana antisipasi atau rencana kontijensi dalam menghadapi pengamanan Pilpres 2014. (WGN/ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Kami kerahkan dua per tiga dari 13.000 kekuatan yang ada. Sisanya cadangan semua harus siap," kata Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Albertus Julius Benny Mokalu di Denpasar, Senin.
Sebagian besar dari polisi itu, jelas dia, akan bertugas mengamankan 5.939 unit tempat pemungutan suara yang tersebar di Pulau Dewata.
Satu TPS, lanjut dia, idealnya dijaga oleh satu orang polisi yang dibantu oleh petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas).
"Sehingga betul-betul potensi pelanggaran dalam Pilpres itu tidak ada. Kalau kita siap dan siaga, maka pelaku yang ingin mengganggu keamanan akan urung melakukan kegiatannya," ucap Mantan Kepala Polda Bengkulu itu menambahkan.
Oleh karena itu, pihaknya telah menyiapkan sejumlah rencana antisipasi atau rencana kontijensi dalam menghadapi pengamanan Pilpres 2014. (WGN/ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014