Denpasar (Antara Bali) - Relawan Koalisi Bhinneka Tunggal Ika pendukung capres dan cawapres Joko Widodo-jusuf Kalla bertemu dengan tokoh umat dan akademisi dalam upaya menyikapi kampanye hitam dari lawan politik dengan cara berdoa, senyum dan kerja keras.
"Kami sudah melakukan pertemuan pada Selasa malam (1/7) untuk menyamakan persepsi melawan kampanye hitam tersebut," kata Sekretaris Relawan Koalisi Bhinneka Tunggal Ika (KBTI) Putu Wirata Dwikora di Denpasar, Rabu.
Acara pertemuan dengan tokoh umat agama, akademis, organisasi masyarakat, tokoh pariwisata tersebut dihadiri antara lain Ida Pedanda Tianyar Arimbawa, Gusti Ngurah Sudiana, Prof Made Bakta, Gusti Kade Sutawa dan lainnya.
Wirata Dwikora mengatakan saat ini serangan kampanye hitam dan fitnah kepada Jokowi-JK seperti penerbitan Tabloid Obor Rakyat terus berlangsung.
"Terhadap penerbit tabloid tersebut kini sudah dilakukan pemeriksaan oleh Polri guna mencari alasan mengapa menerbitkan media yang dapat memperkeruh suasana kampanye capres dan cawapres," katanya.
Ia menyayangkan praktik kampanye hitam tersebut. Namun, karena para relawan diayomi oleh sejumlah rohaniawan (sulinggih) maupun akademisi, lebih baik melakukan kampanye edukatif yang cerdas dan berbudaya.
"Kami dalam masa kampanye yang tinggal beberapa hari lagi terus melakukan sosialisasi visi misi Jokowi-JK dengan mendatangi rumah ke rumah," ujarnya.
Koordinator KBTI Wayan Sudirta mengatakan lebih baik membalas kampanye hitam itu dengan kerja keras dan menyosialisasikan visi misi capres nomor urut dua.
"Relawan Bhinneka Tunggal Ika blusukan ke rumah-rumah, menempelkan stiker Jokowi-JK di rumah penduduk. Sebanyak 165 relawan KBTI sudah blusukan di 250 dusun di Kabupaten Karangasem, sejak 29 Juni hingga 5 Juli mendatang,`` katanya.
Pemilihan umum presiden dan wakil presiden 9 Juli 2014 diikuti dua kandidat, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa nomor urut 1 dan Joko Widodo-Jusuf Kalla nomor urut 2. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Kami sudah melakukan pertemuan pada Selasa malam (1/7) untuk menyamakan persepsi melawan kampanye hitam tersebut," kata Sekretaris Relawan Koalisi Bhinneka Tunggal Ika (KBTI) Putu Wirata Dwikora di Denpasar, Rabu.
Acara pertemuan dengan tokoh umat agama, akademis, organisasi masyarakat, tokoh pariwisata tersebut dihadiri antara lain Ida Pedanda Tianyar Arimbawa, Gusti Ngurah Sudiana, Prof Made Bakta, Gusti Kade Sutawa dan lainnya.
Wirata Dwikora mengatakan saat ini serangan kampanye hitam dan fitnah kepada Jokowi-JK seperti penerbitan Tabloid Obor Rakyat terus berlangsung.
"Terhadap penerbit tabloid tersebut kini sudah dilakukan pemeriksaan oleh Polri guna mencari alasan mengapa menerbitkan media yang dapat memperkeruh suasana kampanye capres dan cawapres," katanya.
Ia menyayangkan praktik kampanye hitam tersebut. Namun, karena para relawan diayomi oleh sejumlah rohaniawan (sulinggih) maupun akademisi, lebih baik melakukan kampanye edukatif yang cerdas dan berbudaya.
"Kami dalam masa kampanye yang tinggal beberapa hari lagi terus melakukan sosialisasi visi misi Jokowi-JK dengan mendatangi rumah ke rumah," ujarnya.
Koordinator KBTI Wayan Sudirta mengatakan lebih baik membalas kampanye hitam itu dengan kerja keras dan menyosialisasikan visi misi capres nomor urut dua.
"Relawan Bhinneka Tunggal Ika blusukan ke rumah-rumah, menempelkan stiker Jokowi-JK di rumah penduduk. Sebanyak 165 relawan KBTI sudah blusukan di 250 dusun di Kabupaten Karangasem, sejak 29 Juni hingga 5 Juli mendatang,`` katanya.
Pemilihan umum presiden dan wakil presiden 9 Juli 2014 diikuti dua kandidat, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa nomor urut 1 dan Joko Widodo-Jusuf Kalla nomor urut 2. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014