Negara (Antara Bali) - Warga Desa Cupel, Kabupaten Jembrana, memprotes Hotel Kubu Alit, yang beroperasi tanpa izin dan disinyalir juga dijadikan lokasi mesum oleh pasangan selingkuh.
Warga di Dusun Rening, desa tersebut minta hotel tersebut tutup, atau mereka akan melakukan unjuk rasa yang rencananya dilakukan Jumat.
Mendengar warga akan unjuk rasa, aparat kepolisian dari Polsek Negara, datang dan berjaga di sekitar lokasi, namun unjuk rasa batal karena pengelola bersedia menutup hotelnya.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, warga sekitar resah karena dari hotel tersebut sering keluar masuk orang mabuk, dan salah seorangnya sempat jatuh di jalan kampung.
Letaknya yang jauh dari jalan besar, juga membuat hotel ini sering didatangi pasangan selingkuh untuk berbuat mesum, meskipun beberapakali Satpol PP melakukan operasi kesana.
Pengelola hotel, Ketut Sukadana mengakui, hotel tersebut belum memiliki izin, dan pihaknya menutupnya karena menuruti permintaan aparat desa.
"Izin hotel ini masih dalam proses. Agar tidak ribut, kami putuskan menutup sementara, sesuai permintaan aparat desa," katanya.
Namun ia membantah, jika sering terjadi keributan di hotel yang memiliki enam kamar tersebut, termasuk dijadikan lokasi mesum.
Ia menduga, orang mabuk yang dikatakan warga jatuh, kebetulan saja lewat di depan hotel sehingga dikira dari situ.
"Tidak pernah ada orang minum-minum disini. Mungkin yang jatuh itu baru pulang dari kafe, kebetulan lewat sini," ujarnya.
Gejolak keberadaan hotel ini juga membuat Camat Negara, Kariyadi Erawan turun ke lokasi, dan minta pengelola untuk menurunkan papan penunjuk hotel, sampai izin selesai diurus.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014