Batam (Antara Bali)
- Bank Indonesia (BI) memastikan uang Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) akan diluncukan pada 17 Agustus 2014 atau bertepatan
dengan peringatan Hari Kemerdekaan RI.
"Tanggal 17 Agustus, uang baru tersebut akan diperkenalkan dan sudah masuk di mesin anjungan tunai mandiri (ATM)," kata Deputi Gubernur BI, Ronald Waas, di Batam, Kamis.
Dia mengatakan Uang NKRI itu nantinya akan ditandatangani Gubernur Bank Indonesia dan pemerintah dalam hal ini Menteri Keuangan sebagaimana yang diamanatkan Undang-Undang (UU) Mata Uang.
Namun Ronald enggan menyebutkan nominal pecahan uang baru tersebut dan jumlah yang akan diedarkan ke masyarakat.
"Saya belum bisa menyebutkan itu, tunggu saja nanti," kata dia.
Menurutnya BI dan pemerintah sudah sepakat tentang gambar dan tulisan yang tertera dalam uang baru tersebut. Tulisan yang tertera dalam uang baru itu tidak lagi bertulisan Bank Indonesia, tapi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sementara itu menurut dia jumlah uang beredar saat ini sekitar Rp460 triliun atau turun dibandingkan akhir tahun lalu yang mencapai Rp500 triliun.
Namun kata dia menjelang Lebaran nanti, jumlah uang yang beredar akan naik kembali menjadi sekitar Rp500 triliun. Tapi setelah Lebaran, jumlah uang beredar kembali turun karena secara bertahap uang yang digunakan sebelum lebaran masuk lagi ke bank. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Tanggal 17 Agustus, uang baru tersebut akan diperkenalkan dan sudah masuk di mesin anjungan tunai mandiri (ATM)," kata Deputi Gubernur BI, Ronald Waas, di Batam, Kamis.
Dia mengatakan Uang NKRI itu nantinya akan ditandatangani Gubernur Bank Indonesia dan pemerintah dalam hal ini Menteri Keuangan sebagaimana yang diamanatkan Undang-Undang (UU) Mata Uang.
Namun Ronald enggan menyebutkan nominal pecahan uang baru tersebut dan jumlah yang akan diedarkan ke masyarakat.
"Saya belum bisa menyebutkan itu, tunggu saja nanti," kata dia.
Menurutnya BI dan pemerintah sudah sepakat tentang gambar dan tulisan yang tertera dalam uang baru tersebut. Tulisan yang tertera dalam uang baru itu tidak lagi bertulisan Bank Indonesia, tapi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sementara itu menurut dia jumlah uang beredar saat ini sekitar Rp460 triliun atau turun dibandingkan akhir tahun lalu yang mencapai Rp500 triliun.
Namun kata dia menjelang Lebaran nanti, jumlah uang yang beredar akan naik kembali menjadi sekitar Rp500 triliun. Tapi setelah Lebaran, jumlah uang beredar kembali turun karena secara bertahap uang yang digunakan sebelum lebaran masuk lagi ke bank. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014