Cianjur (Antara Bali) - Sejak satu bulan terakhir, Situs Meghalit Gunung Padang di
Kecamatan Campaka, Cianjur, Jabar, dikunjungi ratusan wisatawan dari
sejumlah negara di Eropa dan Timur Tengah dan Australia.
Situs itu, telah dikunjungi sebanyak 135 wisatawan dari berbagai negara di Eropa dan Timur Tengah, seperti Australia, Canada, Rusia, Jerman, Amerika, Italia, Belanda, Prancis dan Arab Saudi.
Koodinator Juru Pelihara Gunung Padang, Nanang, Minggu, mengatakan, pengunjung dari luar negeri mulai berdatangan sejak beberapa pekan ini. Sedangkan wisatawan lokal terjadi mencapai 21 ribu dari berbagai wilayah di Indonesia.
"Kunjungan ke situs sekarang makin banyak dari luar negeri dan setiap minggu pasti ada wisatawan asing yang datang. Untuk wisatawan lokal mencapai ratusan setiap hari Minggu," katanya
Banyaknya wisatawan asing, menurut dia, menandakan Gunung Padang telah dikenal dan dikatahui hingga tinggat internasional, sehingga pihaknya mengharapkan pemerintah dapat lebih memfasilitasi sarana dan prasarana penunjang, termasuk infrastruktur.
"Fasilitas yang ada saat ini masih belum bagus dan sangat minim. Belum lagi buruknya infrastruktur jalan menuju kawasan ini," tuturnya.
Selain itu, tambah dia, gerbang atau pintu masuk dan keluar situs perlu diubah. Sebab, antrean panjang kerap terjadi di halaman pintu masuk. Seharusnya, lanjut dia, pintu keluar dialihkan ke jalan Kampung Cipanggulaan, sehingga wisatawan yang akan masuk atau keluar tidak mengantre.
"Terkadang kami sendiri yang mengalihkan pengunjung yang keluar ke jalan Kampung Cipanggulaan karena kemarin sudah ada donatur yang memperbaiki jalan itu," ucapnya.
Sementara itu, tambah dia, di area Situs Gunung Padang membutuhkan 40 tong sampah untuk memisahkan sampah organik dan non organik. Pasalnya, petugas di situs selalu kewalahan menangani sampah ketika tingkat kunjungan membludak.
"Mudah-mudahan pemerintah bisa menambah lagi tempat sampah, agar pengunjung tidak buang sampah sembarangan," harapnya.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
Situs itu, telah dikunjungi sebanyak 135 wisatawan dari berbagai negara di Eropa dan Timur Tengah, seperti Australia, Canada, Rusia, Jerman, Amerika, Italia, Belanda, Prancis dan Arab Saudi.
Koodinator Juru Pelihara Gunung Padang, Nanang, Minggu, mengatakan, pengunjung dari luar negeri mulai berdatangan sejak beberapa pekan ini. Sedangkan wisatawan lokal terjadi mencapai 21 ribu dari berbagai wilayah di Indonesia.
"Kunjungan ke situs sekarang makin banyak dari luar negeri dan setiap minggu pasti ada wisatawan asing yang datang. Untuk wisatawan lokal mencapai ratusan setiap hari Minggu," katanya
Banyaknya wisatawan asing, menurut dia, menandakan Gunung Padang telah dikenal dan dikatahui hingga tinggat internasional, sehingga pihaknya mengharapkan pemerintah dapat lebih memfasilitasi sarana dan prasarana penunjang, termasuk infrastruktur.
"Fasilitas yang ada saat ini masih belum bagus dan sangat minim. Belum lagi buruknya infrastruktur jalan menuju kawasan ini," tuturnya.
Selain itu, tambah dia, gerbang atau pintu masuk dan keluar situs perlu diubah. Sebab, antrean panjang kerap terjadi di halaman pintu masuk. Seharusnya, lanjut dia, pintu keluar dialihkan ke jalan Kampung Cipanggulaan, sehingga wisatawan yang akan masuk atau keluar tidak mengantre.
"Terkadang kami sendiri yang mengalihkan pengunjung yang keluar ke jalan Kampung Cipanggulaan karena kemarin sudah ada donatur yang memperbaiki jalan itu," ucapnya.
Sementara itu, tambah dia, di area Situs Gunung Padang membutuhkan 40 tong sampah untuk memisahkan sampah organik dan non organik. Pasalnya, petugas di situs selalu kewalahan menangani sampah ketika tingkat kunjungan membludak.
"Mudah-mudahan pemerintah bisa menambah lagi tempat sampah, agar pengunjung tidak buang sampah sembarangan," harapnya.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014