Denpasar (Antara Bali) - Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bali menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) di provinsi itu untuk Pemilu Presiden 9 Juli 2014 sebanyak 2.942.282 pemilih.
"Jumlah pemilih tersebut meningkat 6.047 orang dibandingkan dengan DPT saat Pemilu Legislatif 9 April lalu," kata Ketua KPU Provinsi Bali Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi di sela-sela memimpin rapat pleno penetapan DPT Pilpres, di Denpasar, Rabu.
Pada pemilu legislatif, jumlah DPT sebanyak 2.936.235 orang. Menurut dia, terjadi peningkatan jumlah pemilih pemilu presiden itu disebabkan karena tambahan jumlah pemilih pemula yang akan berusia 17 tahun saat 9 Juli mendatang dan anggota TNI serta Polri yang pensiun.
Dari 2.942.282 pemilih yang ditetapkan dalam DPT Pilpres itu terbagi menjadi pemilih laki-laki sebanyak 1.460.080 dan pemilih perempuan 1.482.202, yang tersebar di sembilan kabupaten/kota di Bali.
Pemilih terbanyak terdapat di Kabupaten Buleleng yakni 537.103 orang dan terkecil di Kabupaten Klungkung 153.724 pemilih. Sedangkan pemilih pada tujuh kabupaten/kota lainnya yakni Kabupaten Badung (346.208), Bangli (180.742), Gianyar (359.116), Jembrana (222.732), Karangasem (379.983), Denpasar (409.374) dan Tabanan (353.300 pemilih).
"Meskipun jumlah pemilih di Bali pada pilpres meningkat, namun ada pengurangan 2.156 TPS (tempat pemungutan suara) dibandingkan saat pemilu legislatif. Jika saat pileg total ada 8.095 TPS, sedangkan pada pilpres nanti menjadi 5.939 TPS," ujarnya.
Raka Sandi menambahkan, penyusutan jumlah TPS itu disebabkan karena adanya perubahan aturan pada pilpres yakni setiap TPS maksimal untuk 800 pemilih, sedangkan saat pileg maksimal untuk 500 pemilih.
Meskipun DPT sudah ditetapkan, ucap dia, masih ada kemungkinan penambahan jumlah pemilih karena masih ada mekanisme masuknya pemilih yang tercecer lewat daftar pemilih khusus yang akan ditetapkan di KPU Bali pada H-7 pencoblosan atau 2 Juli 2014.
"Intinya yang berhak memilih harus dapat dijamin hak pilihnya karena pemilu merupakan perwujudan kedaulatan rakyat. Oleh karena itu, kami berharap data pemilih ini komprehensif, akurat dan mutakhir," kata Raka Sandi.
Pleno tersebut juga dihadiri perwakilan KPU kabupaten/kota, tim kampanye tingkat provinsi dari pasangan Capres-Cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla, perwakilan Bawaslu Provinsi Bali serta instansi terkait lainnya. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Jumlah pemilih tersebut meningkat 6.047 orang dibandingkan dengan DPT saat Pemilu Legislatif 9 April lalu," kata Ketua KPU Provinsi Bali Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi di sela-sela memimpin rapat pleno penetapan DPT Pilpres, di Denpasar, Rabu.
Pada pemilu legislatif, jumlah DPT sebanyak 2.936.235 orang. Menurut dia, terjadi peningkatan jumlah pemilih pemilu presiden itu disebabkan karena tambahan jumlah pemilih pemula yang akan berusia 17 tahun saat 9 Juli mendatang dan anggota TNI serta Polri yang pensiun.
Dari 2.942.282 pemilih yang ditetapkan dalam DPT Pilpres itu terbagi menjadi pemilih laki-laki sebanyak 1.460.080 dan pemilih perempuan 1.482.202, yang tersebar di sembilan kabupaten/kota di Bali.
Pemilih terbanyak terdapat di Kabupaten Buleleng yakni 537.103 orang dan terkecil di Kabupaten Klungkung 153.724 pemilih. Sedangkan pemilih pada tujuh kabupaten/kota lainnya yakni Kabupaten Badung (346.208), Bangli (180.742), Gianyar (359.116), Jembrana (222.732), Karangasem (379.983), Denpasar (409.374) dan Tabanan (353.300 pemilih).
"Meskipun jumlah pemilih di Bali pada pilpres meningkat, namun ada pengurangan 2.156 TPS (tempat pemungutan suara) dibandingkan saat pemilu legislatif. Jika saat pileg total ada 8.095 TPS, sedangkan pada pilpres nanti menjadi 5.939 TPS," ujarnya.
Raka Sandi menambahkan, penyusutan jumlah TPS itu disebabkan karena adanya perubahan aturan pada pilpres yakni setiap TPS maksimal untuk 800 pemilih, sedangkan saat pileg maksimal untuk 500 pemilih.
Meskipun DPT sudah ditetapkan, ucap dia, masih ada kemungkinan penambahan jumlah pemilih karena masih ada mekanisme masuknya pemilih yang tercecer lewat daftar pemilih khusus yang akan ditetapkan di KPU Bali pada H-7 pencoblosan atau 2 Juli 2014.
"Intinya yang berhak memilih harus dapat dijamin hak pilihnya karena pemilu merupakan perwujudan kedaulatan rakyat. Oleh karena itu, kami berharap data pemilih ini komprehensif, akurat dan mutakhir," kata Raka Sandi.
Pleno tersebut juga dihadiri perwakilan KPU kabupaten/kota, tim kampanye tingkat provinsi dari pasangan Capres-Cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla, perwakilan Bawaslu Provinsi Bali serta instansi terkait lainnya. (WRA)
Editor : I Gede Wira Suryantala
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014