Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali membagikan secara simbolis kartu beasiswa miskin untuk 106.067 siswa SD hingga SMK yang dapat digunakan membantu para pelajar agar tidak sampai putus sekolah.
"Mereka yang mendapatkan kartu beasiswa miskin ini diseleksi oleh sekolah masing-masing karena merekalah yang lebih tahu tentang keadaan siswanya dan kami tidak membatasi kuotanya," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali Tjokorda Istri Agung Kusuma Wardhani di sela-sela menyerahkan kartu beasiswa itu kepada perwakilan siswa dari berbagai kabupaten/kota, di Denpasar, Selasa.
Total dana yang disiapkan dari APBD Bali untuk memberikan beasiswa miskin untuk 106.067 siswa tersebut pada tahun ini sebesar Rp132,82 miliar lebih. Jumlah beasiswa yang diberikan untuk setiap jenjang pendidikan besarannya berbeda-beda.
Ia mengemukakan, beasiswa untuk jenjang SD diberikan kepada 56.245 siswa, dengan tiap siswa mendapatkan Rp620 ribu/tahun. Sedangkan beasiswa jenjang SMP diberikan untuk 20.857 siswa dan tiap siswa mendapatkan Rp890 ribu/tahun.
Sementara setiap siswa miskin dari jenjang pendidikan SMA berhak memperoleh beasiswa sebesar Rp2 juta/tahun dan beasiswa ini diberikan kepada 11.085 siswa. Untuk siswa SMK masing-masing mendapatkan Rp3,2 juta per tahun dengan total jumlah penerima 17.880 siswa.
Ia mengatakan, secara keseluruhan kartu beasiswa miskin dari jenjang SD-SMK diberikan kepada 106.067 siswa.
"Harapan kami, para siswa tetap bisa melanjutkan pendidikan di tengah keterbatasan ekonomi. Walaupun sebelumnya pemerintah sudah mengalokasikan dana bantuan operasional sekolah (BOS) dan tambahan BOS, tidak sedikit siswa yang tetap belum bisa dipenuhi kebutuhan pendidikannya oleh orang tua mereka," ujarnya.
Menurutnya, besaran beasiswa untuk pelajar SMK lebih banyak dibandingkan jenjang lainnya karena berisi kegiatan praktik. Selama ini banyak anak SMK yang putus sekolah karena pada saat pelatihan diminta menyiapkan bahan praktik dan itu membutuhkan biaya tambahan.
Bagi siswa penerima kartu, kata dia, tidak langsung menerima bantuan dalam bentuk uang tunai, melainkan beasiswa akan disalurkan melalui rekening sekolah dan selanjutnya disampaikan kepada siswa sesuai kebutuhan.
Beasiswa tersebut untuk siswa SMA dan SMK dapat digunakan untuk pembayaran iuran sekolah/komite sekolah, biaya praktik, dan biaya personal seperti pembelian buku, pakaian, dan biaya transportasi serta uang saku. Sedangkan untuk siswa SD dan SMP, beasiswa dapat digunakan untuk biaya personal seperti membeli buku, pakaian, penunjang kegiatan olahraga, seni budaya, biaya transportasi dan uang saku.
Program kartu beasiswa miskin ini sudah diluncurkan Pemprov Bali sejak tahun lalu. Pada 2013, dana APBD provinsi yang dialokasikan untuk kartu beasiswa miskin sebesar Rp128,91 miliar lebih untuk 104.587 siswa. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Mereka yang mendapatkan kartu beasiswa miskin ini diseleksi oleh sekolah masing-masing karena merekalah yang lebih tahu tentang keadaan siswanya dan kami tidak membatasi kuotanya," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali Tjokorda Istri Agung Kusuma Wardhani di sela-sela menyerahkan kartu beasiswa itu kepada perwakilan siswa dari berbagai kabupaten/kota, di Denpasar, Selasa.
Total dana yang disiapkan dari APBD Bali untuk memberikan beasiswa miskin untuk 106.067 siswa tersebut pada tahun ini sebesar Rp132,82 miliar lebih. Jumlah beasiswa yang diberikan untuk setiap jenjang pendidikan besarannya berbeda-beda.
Ia mengemukakan, beasiswa untuk jenjang SD diberikan kepada 56.245 siswa, dengan tiap siswa mendapatkan Rp620 ribu/tahun. Sedangkan beasiswa jenjang SMP diberikan untuk 20.857 siswa dan tiap siswa mendapatkan Rp890 ribu/tahun.
Sementara setiap siswa miskin dari jenjang pendidikan SMA berhak memperoleh beasiswa sebesar Rp2 juta/tahun dan beasiswa ini diberikan kepada 11.085 siswa. Untuk siswa SMK masing-masing mendapatkan Rp3,2 juta per tahun dengan total jumlah penerima 17.880 siswa.
Ia mengatakan, secara keseluruhan kartu beasiswa miskin dari jenjang SD-SMK diberikan kepada 106.067 siswa.
"Harapan kami, para siswa tetap bisa melanjutkan pendidikan di tengah keterbatasan ekonomi. Walaupun sebelumnya pemerintah sudah mengalokasikan dana bantuan operasional sekolah (BOS) dan tambahan BOS, tidak sedikit siswa yang tetap belum bisa dipenuhi kebutuhan pendidikannya oleh orang tua mereka," ujarnya.
Menurutnya, besaran beasiswa untuk pelajar SMK lebih banyak dibandingkan jenjang lainnya karena berisi kegiatan praktik. Selama ini banyak anak SMK yang putus sekolah karena pada saat pelatihan diminta menyiapkan bahan praktik dan itu membutuhkan biaya tambahan.
Bagi siswa penerima kartu, kata dia, tidak langsung menerima bantuan dalam bentuk uang tunai, melainkan beasiswa akan disalurkan melalui rekening sekolah dan selanjutnya disampaikan kepada siswa sesuai kebutuhan.
Beasiswa tersebut untuk siswa SMA dan SMK dapat digunakan untuk pembayaran iuran sekolah/komite sekolah, biaya praktik, dan biaya personal seperti pembelian buku, pakaian, dan biaya transportasi serta uang saku. Sedangkan untuk siswa SD dan SMP, beasiswa dapat digunakan untuk biaya personal seperti membeli buku, pakaian, penunjang kegiatan olahraga, seni budaya, biaya transportasi dan uang saku.
Program kartu beasiswa miskin ini sudah diluncurkan Pemprov Bali sejak tahun lalu. Pada 2013, dana APBD provinsi yang dialokasikan untuk kartu beasiswa miskin sebesar Rp128,91 miliar lebih untuk 104.587 siswa. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014