Denpasar (Antara Bali) - Jenazah warga negara Inggris yang ditemukan tewas di Rumah Hijau Lingkungan Junjung, Ubud, Gianyar pada (22/5) malam, belum diautopsi karena tidak ada permintaan dari pihak keluarga.
"Sebab kematian bisa diketahui setelah dilakukan autopsi. Namun, dari pihak keluarga belum ada permintaan tersebut tetapi dari pihak penyidik sudah melaporkan ke konsulat," kata Kepala Staf Medik Fungsional Forensik RSUP Sanglah, dr Ida Bagus Putu Alit, di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan pihaknya memang mendapat kiriman jenazah dari Polsek Ubud dengan atas nama Anne Marie Kthyrn Drozdz (49) warga negara Inggris.
"Jenazah tersebut diterima di ruang forensik RSUP Sanglah pada (22/5) malam sekitar pukul 21.00 Wita, kemudian langsung dilakukan pemeriksaan luar sekitar pukul 21.15 Wita," ujarnya.
Dari hasil pemeriksaan luar, lanjut dia, waktu kematian korban diperkirakan 12 hingga 24 jam sebelum dilakukan pemeriksaan luar. Selain itu, terdapat luka-luka di bagian mulut dan luka memar yang tersebar di leher.
"Terdapat pula luka jerat pada leher," ujarnya.
Untuk penyebab kematian, lanjut dia, belum diketahui karena permintaan resmi untuk melakukan otopsi belum ada dari pihak kepolisian maupun keluarga.
Sebelumnya korban pertama kali ditemukan oleh temannya, Gery Hening Williams (60) pukul 17.00 Wita yang datang hendak mengantarkan handuk ke kamar korban.
Namun, saat sampai di rumah tersebut teman korban mendapati pintu depan rumah sudah dalam keadaan rusak.
Kemudian teman korban masuk dan seketika panik melihat Anne Marie sudah tewas tergeletak dilantai kamar.
Saat ditemukan wajah korban tertutup oleh kain hitam dan terdapat ceceran darah yang sudah mulai mengering. Kemudian barang-barang berharga milik korban juga banyak yang hilang.
"Saat ini jenazah masih dititipkan di ruang jenazah RSUP Sanglah," ujarnya. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Sebab kematian bisa diketahui setelah dilakukan autopsi. Namun, dari pihak keluarga belum ada permintaan tersebut tetapi dari pihak penyidik sudah melaporkan ke konsulat," kata Kepala Staf Medik Fungsional Forensik RSUP Sanglah, dr Ida Bagus Putu Alit, di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan pihaknya memang mendapat kiriman jenazah dari Polsek Ubud dengan atas nama Anne Marie Kthyrn Drozdz (49) warga negara Inggris.
"Jenazah tersebut diterima di ruang forensik RSUP Sanglah pada (22/5) malam sekitar pukul 21.00 Wita, kemudian langsung dilakukan pemeriksaan luar sekitar pukul 21.15 Wita," ujarnya.
Dari hasil pemeriksaan luar, lanjut dia, waktu kematian korban diperkirakan 12 hingga 24 jam sebelum dilakukan pemeriksaan luar. Selain itu, terdapat luka-luka di bagian mulut dan luka memar yang tersebar di leher.
"Terdapat pula luka jerat pada leher," ujarnya.
Untuk penyebab kematian, lanjut dia, belum diketahui karena permintaan resmi untuk melakukan otopsi belum ada dari pihak kepolisian maupun keluarga.
Sebelumnya korban pertama kali ditemukan oleh temannya, Gery Hening Williams (60) pukul 17.00 Wita yang datang hendak mengantarkan handuk ke kamar korban.
Namun, saat sampai di rumah tersebut teman korban mendapati pintu depan rumah sudah dalam keadaan rusak.
Kemudian teman korban masuk dan seketika panik melihat Anne Marie sudah tewas tergeletak dilantai kamar.
Saat ditemukan wajah korban tertutup oleh kain hitam dan terdapat ceceran darah yang sudah mulai mengering. Kemudian barang-barang berharga milik korban juga banyak yang hilang.
"Saat ini jenazah masih dititipkan di ruang jenazah RSUP Sanglah," ujarnya. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014