Sampit (Antara Bali) - Yassin (40), warga yang diterkam buaya di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Senin (19/5), akhirnya ditemukan meninggal.
"Korban sudah ditemukan namun dalam kondisi sudah meninggal," kata Kepala Desa Jaya Karet, Pauji, dihubungi dari Sampit, Rabu.
Yassin diterkam buaya saat mandi dengan rekannya di Desa Jaya Karet, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Senin (19/5) sore. Rekan korban tidak sempat menolong karena kejadiannya sangat cepat.
Pencarian dilakukan oleh masyarakat bersama Ditpolair dan polsek setempat dengan menyisir lokasi hilangnya buaya bersama korban hingga beberapa kilometer ke lokasi sekitar perairan setempat.
Jasad korban ditemukan pada Rabu sekitar pukul 10.00 WIB oleh seorang warga yang kebetulan melintas di perairan Desa Sebamban. Jasad Yassin ditemukan sudah meninggal dengan posisi mengapung dan luka robek pada bagian kaki. Sayangnya, buaya pemangsa korban masih berkeliaran dan belum ditemukan.
Menurut keterangan warga, populasi buaya cukup banyak diperkirakan ada di sekitar Pulau Lepeh karena mereka sering melihat buaya di kawasan itu. Karena itulah kawasan tersebut diwaspadai karena dianggap berbahaya. Kejadian ini merupakan yang kedua sepanjang tahun ini. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Korban sudah ditemukan namun dalam kondisi sudah meninggal," kata Kepala Desa Jaya Karet, Pauji, dihubungi dari Sampit, Rabu.
Yassin diterkam buaya saat mandi dengan rekannya di Desa Jaya Karet, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Senin (19/5) sore. Rekan korban tidak sempat menolong karena kejadiannya sangat cepat.
Pencarian dilakukan oleh masyarakat bersama Ditpolair dan polsek setempat dengan menyisir lokasi hilangnya buaya bersama korban hingga beberapa kilometer ke lokasi sekitar perairan setempat.
Jasad korban ditemukan pada Rabu sekitar pukul 10.00 WIB oleh seorang warga yang kebetulan melintas di perairan Desa Sebamban. Jasad Yassin ditemukan sudah meninggal dengan posisi mengapung dan luka robek pada bagian kaki. Sayangnya, buaya pemangsa korban masih berkeliaran dan belum ditemukan.
Menurut keterangan warga, populasi buaya cukup banyak diperkirakan ada di sekitar Pulau Lepeh karena mereka sering melihat buaya di kawasan itu. Karena itulah kawasan tersebut diwaspadai karena dianggap berbahaya. Kejadian ini merupakan yang kedua sepanjang tahun ini. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014